ENSIPEDIA.ID – Perang Dunia II merupakan perang global yang berlangsung sejak 1939-1945. Perang Dunia II ini melibatkan banyak sekali negara di dunia, yang dimana terjadi pembagian 2 aliansi yang saling bertentangan, yaitu Blok Sekutu dan Blok Poros(Jepang, Jerman, Italia). Perang Dunia II menjadi perang paling mematikan sepanjang sejarah, yang dimana memakan korban sebanyak 50 juta sampai 70 juta korban jiwa. Tidak hanya anggota militer, warga sipil juga banyak yang terkena dampak dari perang ini. Mulai dari insiden Holocaust (Pembantaian 6 juta kaum yahudi oleh Nazi Je
rman) hingga pemakaian senjata nuklir digunakan dalam perang ini.
- Munculnya Tokoh Fasisme Pertama “Benito Mussolini”
Benito Mussolini adalah tokoh partai sosialis yang memegang teguh prinsip Anti-Perang. Pidatonya dan Jurnalistiknya membuat ia terkenal dikalangan sosialis Italia saat itu. Saat Italia menyerang Libya pada 1910, Mussolini memberontak kepada pemerintah agar Italia tidak terlibat oleh peperangan manapun.
Tapi pada suatu saat, Mussolini berpikir bahwa dengan adanya peperangan, maka sistem monarki di Eropa akan hilang jika hanya dipimpin oleh satu penguasa. Yang dimana ia berpikir pada ujungnya akan menghasilkan perdamaian tanpa adanya peperangan antar negara. Mussolini pun berubah pikiran untuk segera mendeklarasikan perang. Para pengikutnya di Partai Sosialis tidak suka dengan pikiran Mussolini, dan ia pun dikeluarkan dari Partai Sosialis Italia.
Setelah Benito Mussolini keluar dari Partai Sosialis Italia, Mussolini ingin membuat Partai yang didasari oleh Prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak/absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian, atau disebut Fasisme. Benito pun mendirikan Partai Fasisme Italia.
Italia yang berada di bagian pemenang Perang Dunia I, mendapatkan wilayah yang sedikit dan merasa dicurangi. Dipuncaknya, Italia mengalami ekonomi yang buruk dan pemerintah yang lemah membuat rakyat Italia tidak senang. Disaat keributan terjadi, Mussolini muncul dengan pidato Fasisme-nya. Rakyat Italia pada saat itu senang dengan pidatonya, dan menjadi pengikut Mussolini. Sehingga, Mussolini dan pengikutnya menuntut Raja Italia untuk mengangkat Mussolini menjadi Perdana Menteri kala itu.
Dan dengan ini, Eropa sudah memiliki satu diktator fasisme. Dan muncullah diktator fasisme kedua di Eropa, yaitu Jerman.
- Bangkitnya Jerman dari Perang Dunia Pertama
Jerman yang berada di bagian yang kalah pada Perang Dunia I, yang terkekang oleh Perjanjian Versailles. Yang dimana, Jerman dilarang mengembangkan militer sampai 1935, kehilangan sebagian wilayahnya, membayar denda kepada sekutu yang sangat besar, membuat Jerman mengalami masa-masa sulit.
Disaat masa-masa sulit Jerman, muncullah salah satu prajurit Jerman dan mengkumandangkan pidato fasisme-nya. Yap, dia adalah Adolf Hitler. Adolf Hitler adalah salah satu prajurit Jerman saat Perang Dunia I, dan Hitler merupakan prajurit yang sangat patriotisme.
Pada 1923, Hitler mendirikan Partai Fasisme di Jerman dan mendapatkan banyak pengikut kala itu. Namun, Hitler dipenjara karena dianggap menjalankan kemiliteran saat hukuman dari Perjanjian Versailles masih berlangsung. Meski dipenjara, Hitler terus popular dan pengikutnya semakin banyak. Hingga Presiden Jerman mengangkat Hitler menjadi Kanselir pada 1933.
Ia menganggap dirinya dapat menyelamatkan Jerman suatu saat nanti dengan paham fasisme-nya. Dan dengan ini, Eropa sudah memiliki diktator fasisme yang kedua.
- Kerja Sama antara Italia dan Jerman pada 1928
Italia dibawah kepemimpinan Benito Mussolini menginginkan adanya kerja sama Italia-Jerman sejak 1920-an. Italia percaya dengan bekerjasama dengan Jerman, Italia dan Jerman dapat memperluas pengaruhnya melawan Prancis.
Pada awal 1923, Italia diam-diam mengirim suplai senjata ke Jerman yang dilucuti senjatanya akibat Perjanjian Versailles. Duta Besar Jerman pada 1924 melaporkan bahwa Mussolini melihat kaum-kaum nasionalis Jerman sebagai sekutu penting Italia, dan berharap untuk memanfaatkan keinginan balas dendam kepada Prancis.
- Jepang Menandatangani Perjanjian dengan Jerman pada 1935
Italia dan Jerman resmi telah bekerjasama. Tapi mereka pikir mereka masih belum cukup kuat untuk menguasai seluruh dunia. Oleh karena itu, Jerman tertarik untuk bekerjasama dengan Jepang. Tapi kenapa harus Jepang?
Jepang pada 1935 telah menguasai berbagai daerah seperti Korea, Tiongkok, Sebagian daerah Russia. Dan Jepang ternyata menganut fasisme, yang dikemukakan oleh Hideki Tojo. Yang dimana, mereka menganggap ras Jepang merupakan keturunan Dewa Matahari dan menganggap rendah ras lain. Dua hal ini yang membuat Jerman tertarik untuk bekerja sama dengan Jepang dan bergabung dengan blok poros.
Meski pada Perang Dunia I Jerman dan Jepang saling bermusuhan, mereka mau untuk bekerja sama pada tahun 1935. Dengan syarat Benua Eropa dipimpin oleh Jerman, dan Benua Asia dipimpin oleh Jepang, dan keduanya saling membantu menaklukkan daerah jajahannya.
- Penggabungan Etiopia kepada Afrika Timur Italia pada 1935
Melihat Jerman mulai bergerak memperluas daerahnya, Italia tidak tinggal diam. Italia pergi ke Abyssinia untuk menggabungkan dengan Eritria dan Somalia. Dengan begitu ketiganya menjadi Etiopia dan berada dibawah kuasa Italia. Tidak hanya Etiopia, Italia juga memperluas kekuasaannya ke Albania lewat Laut Adriatik.
- Kependudukan Jerman ke Austria dan Cekoslovakia pada 1938
Setelah Jerman memperkuat kemiliterannya, Jerman mencoba mengambil kembali wilayahnya yang diambil karena Perjanjian Versailles. Wilayah yang direbut pertama adalah Austria. Meski Jerman kembali memulai perluasan wilayahnya, pihak sekutu masih belum memulai tindakannya. Mereka menganggap perluasan kekuasaan Jerman tersebut masih dibilang dalam batas wajar dan Jerman berjanji tidak melakukan perluasan kekuasaan melalui kekerasan lagi.
Tapi pada Maret 1938, Jerman menginginkan perluasan wilayahnya di Cekoslovakia dengan alasan beberapa warga Jerman masih berada di Cekoslovakia kala itu. Sekutu yang berisikan Prancis dan Britania Raya pun mengatur Perjanjian Munchen dengan Jerman untuk membagi wilayah Cekoslovakia. Sehingga daerah Sudetenland kembali menjadi milik Jerman, dan sisa wilayah Cekoslovakia melemah. Hal ini tidak disia-siakan oleh Hitler. Jerman semakin ingin menguasai seluruh Cekoslovakia. Dan pada 1 Oktober 1938, Jerman sepenuhnya menguasai Cekoslovakia.
Pihak sekutu pun sedikit marah karena Perjanjian Munchen tidak berjalan sesuai perjanjian awal. Tapi pada akhirnya, pihak sekutu mentolerir kejadian ini. Tapi dengan syarat, jika ada kejadian perluasan wilayah secara paksa lagi, berarti sekutu akan mendeklarasikan perang kepada Jerman.
- Titik Awal Tercetusnya Perang Dunia II, Invasi Polandia oleh Jerman dan Uni Soviet pada 1939
Tidak berhenti di Penginvasian Cekoslovakia, Jerman terus ingin meluaskan wilayahnya kearah timur, yaitu Polandia. Tapi Jerman tetap tidak ingin diserang oleh sekutu yang dimana Prancis dan Britania Raya berada diarah barat, yang nantinya akan terjadi perang dua sisi yang dimana merugikan posisi Jerman.
Oleh karena itu, Hitler dan Stalin bekerja sama untuk menginvasi Polandia dan membagi 2 wilayah Polandia menjadi milik Jerman dan Uni Soviet. Dan Stalin menyetujui ide Hitler. Posisi Polandia yang dihimpit oleh Jerman Raya dan Uni Soviet membuat Polandia kurang diuntungkan karena diserang oleh Sisi Barat (Jerman) dan Timur (Uni Soviet).
Dan pada 1 September 1939, Jerman dan Uni Soviet memulai invasi ke Polandia. Sehingga membuat Britania Raya dan Prancis mendeklarasikan perang terhadap Jerman.
- Deklarasi Perang oleh Britania Raya dan Prancis kepada Jerman
Karena kelakuan Jerman yang semena-mena, membuat Britania Raya dan Prancis terpaksa mendeklarasikan perang kepada Jerman. Dan dengan deklarasi perang ini, Perang Dunia II pun dimulai pada 1 September 1939.