ENSIPEDIA.ID, Salatiga – Sepakbola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia, dan setiap negara memiliki legenda-legenda sepakbola yang menginspirasi generasi-generasi selanjutnya. Argentina, sebagai salah satu kekuatan sepakbola dunia, juga memiliki legenda-legenda yang ikonik dan tak terlupakan. Salah satu dari mereka adalah Mario Kempes, pemain Argentina yang menjadi bintang di pentas sepakbola internasional.

Namun tahukah kalian bahwa pemain yang berjuluk El Matador ini pernah berkarir sebagai pemain sekaligus pelatih di Indonesia? Yup, Mario Kempes sempat bermain di Indonesia tepatnya pada tahun 1993 ketika ia membela tim Pelita Jaya.

Mario Kempes lahir pada 15 Juli 1954 di Bell Ville, Argentina. Ia memulai karir profesionalnya di klub lokal Instituto de Córdoba sebelum kemudian bergabung dengan Rosario Central pada tahun 1973. Kemampuan dan bakatnya sebagai penyerang yang ulung segera terlihat, dan pada tahun 1974, ia dipanggil untuk memperkuat tim nasional Argentina.

Menjadi Bintang di Piala Dunia

Puncak kejayaan Kempes datang pada Piala Dunia FIFA 1978 yang diadakan di Argentina. Ia mencetak total enam gol selama turnamen, termasuk dua gol dalam pertandingan final melawan Belanda.

Gol-golnya membantu Argentina meraih gelar juara dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Kempes juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam turnamen tersebut dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia. Performa gemilangnya itu membuat dirinya dijuluki “El Matador”

Setelah kesuksesan di Piala Dunia, Kempes melanjutkan karirnya di Eropa. Ia bergabung dengan klub Valencia di Spanyol, di mana ia menjadi salah satu pemain terbaik dalam sejarah klub. Di Valencia, Kempes memenangkan Piala UEFA pada tahun 1980 dan menjadi pencetak gol terbanyak dalam kompetisi tersebut. Ia juga membantu klub meraih gelar Copa del Rey dan Supercopa de España.

Berkarir di Liga Indonesia

Pada tahun 1993, Mario Kempes membuat keputusan mengejutkan dengan bergabung dengan klub Liga Indonesia, Pelita Jaya. Transfer tersebut menjadi berita besar di dunia sepakbola, karena Kempes adalah pemain ternama yang memilih berkarir di Indonesia.

Saat usianya memasuki 40 tahun, keahlian Kempes tak hilang begitu saja. Dalam musim pertamanya ia langsung memberikan gelar juara Galatama kepada Pelita Jaya dan mencetak 10 gol dari 15 kali pertandingan.

Kiprah Kempes tak berhenti sampai disitu saja. Pada musim berikutnya, Kempes didaulat menjadi manajer sekaligus pemain Pelita Jaya. Namun karirnya sebagai manajer tak berjalan begitu mulus karena Pelita Jaya harus gugur di babak 8 besar Galatama.

Akhirnya setelah musim berakhir, sang Matador Argentina tersebut memutuskan untuk gantung sepatu dan mengakhiri karirnya sebagai pemain sepakbola profesional di Indonesia

Warisan dan Pengaruh

Prestasi dan kontribusi Mario Kempes dalam dunia sepakbola tidak bisa diabaikan begitu saja. Ia adalah salah satu pemain paling berpengaruh pada masanya, dan pengaruhnya masih terasa hingga saat ini. Kempes adalah sosok yang menginspirasi banyak pemain muda Argentina dan seluruh dunia. Teknik, ketepatan, dan insting golnya telah memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan sepakbola modern.

Selain itu, kepindahan Kempes ke Liga Indonesia juga telah memberikan dampak positif bagi sepakbola Indonesia. Keputusannya untuk berkarir di Indonesia menunjukkan bahwa sepakbola Indonesia memiliki potensi dan daya tarik bagi pemain internasional. Hal ini juga terlihat dari beberapa pemain Argentina yang merumput di Indonesia seperti Emmanuel De Porras, Gustavo Lopez, Robertino Pugliara, dan lain-lain.