Productive Procrastination: Menyibukan Diri Buat Menunda Deadline di Depan Mata

ENSIPEDIA. ID, KENDAL – Menyapu rumah, menata kasur, membersihkan meja memang termasuk kegiatan yang baik untuk dilakuin. Produktif untuk hal-hal kecil bisa membangun perasaan positif dan semangat kita dalam menjalani hidup.

Namun, pernah gak kamu lebih milih untuk melakukan hal-hal tadi, padahal di satu sisi ada tugas yang udah mepet deadline? Nah, ternyata itu ada namanya lho, yaitu Productive Procrastination.

Deket Deadline Lebih Sulit

Productive Procrastination atau penundaan produktif ini paling sering terjadi ketika kita merasa tugas yang mepet deadline ini sulit untuk dikerjain. Akhirnya, kita lebih pilih melakukan hal-hal kecil yang sebetulnya gak penting-penting amat. Apa yang terjadi? Ya kita menunda tugas itu.

Selain itu, biasanya tugas yang mepet deadline juga akan makan banyak waktu buat dikerjain, beda dengan ngelakuin pekerjaan rumah yang cuman 5 menit.

Mood-mood-an

Yap, mood atau suasana hati juga memengaruhi banget. Ketika mood lagi happy, biasanya ngerjain hal sesulit apapun tetap bakal diusahain, beda kalo lagi badmood, mau bangun juga males.

Gak cuman suasana hati, tapi isi pikiran juga. Semakin stres kita saat itu, bakalan semakin gampang buat menunda tugas-tugas penting.

Namun, ternyata productive procrastination juga punya manfaat, lho. Kira-kira apa aja, ya?

Terkesan Gak Buang-buang Waktu

Nah, bedakan antara menunda tapi produktif dengan menunda tapi cuman rebahan aja. Lebih baik menunda tapi produktif, kan? Karena seengaknya kita tetap ngelakuin hal bermanfaat daripada membuang-buang waktu atau males-malesan.

Nge-ubah Mindset tentang Pekerjaan Membosankan

Menyapu rumah, membersihkan kipas angin, menggosok lantai kamar mandi, atau bahkan sekadar menata sepatu di teras biasanya kita anggap hal-hal membosankan, kan? Tapi, dengan productive procrastination entah kenapa kita mau-mau aja buat ngelakuin itu. Kok bisa, ya?

Itu manfaatnya, kalo bahayanya gimana? Lebih banyak lagi, Ensipedian. Bahaya dari penundaan produktif ini di antaranya bisa bikin tambah stres karena tuntutan pekerjaan yang semakin menumpuk, sulit untuk fokus ke pekerjaan utama, dan membuat kita menyepelekan tugas-tugas penting.

Eits, tapi ada kok tips dari ahli buat ‘kembali ke jalan yang benar’ dengan nggak kelewat deadline. Gimana tuh?

Dr. Judson Brewer, Director of Research and Innovation di Brown University Mindfulness Center mengatakan, hal ini bisa kita hadapi dengan mengatur emosi dengan cara berbeda.

Menurut beliau, otak kita cenderung mencari reward dari apa yang kita lakuin. Kalo suka menunda, berarti kita belum punya pandangan reward atau alasan yang kuat dari kegiatan itu.

Untuk kembali jadi ‘produktif yang benar’, kita harus punya dasar yang kuat tentang bayaran apa yang akan kita dapat setelah kerjain itu.

Motivasi ini tentunya datang dari diri kita sendiri, kalau kita nggak mulai berusaha buat berubah, ya tugas kita nggak akan selesai. Bahkan, kita bakal kesulitan buat manajemen atau mengontrol mana yang jadi prioritas dan mana yang cuman buat sampingan.

 

 

 

 

 

Hilmi Harsaputra
Menyukai bidang sosial-hukum, sosial-budaya, geografi, dan astronomi.

Latest articles