Malaria dan DBD merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Tetapi meskipun keduanya sama-sama disebabkan oleh nyamuk, kenyataannya malaria dan DBD merupakan dua penyakit yang berbeda. Mau lebih tahu informasi lengkap perbedaan keduanya? Yuk langsung simak artikel berikut ini!
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yaitu DBD dan malaria merupakan dua penyakit yang berbeda, salah satu perbedaan nya berasal dari dua jenis nyamuk yang berbeda. Orang yang terjangkit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk jenis Anopheles betina, sedangkan orang yang terjangkit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk berjenis Aedes Aegypti. Tidak hanya berasal dari nyamuk yang berbeda tetapi kedua jenis nyamuk ini pun memiliki perbedaan seperti karakteristik, tempat hidup, hingga cara penularan nya pun berbeda.
Nyamuk berjenis Aedes Aegypti biasanya berkembang di air bersih, sedangkan nyamuk Anopheles betina biasanya lebih menyukai perairan yang kotor. Cara penularan yang dilakukan nyamuk Aedes Aegypti yaitu dengan membawa virus dengue yang kemudian ditularkannya kepada manusia melalui gigitan. Disamping itu nyamuk Anopheles betina masuk ke dalam peredaran darah menuju sel-sel hati yang selanjutnya menyerang imun tubuh karena membawa parasit. Tidak hanya itu, berikut beberapa perbedaan lainnya antara DBD dan malaria:
- Masa inkubasi
Perbedaan lainnya dari kedua penyakit ini yaitu masa inkubasi nya. Masa inkubasi sendiri merupakan jangka waktu yang dibutuhkan virus maupun parasit untuk menginfeksi tubuh hingga menimbulkan gejala. Umumnya malaria memiliki masa inkubasi sekitar 7-30 hari sampai gejala nya muncul. Sedangkan DBD, demam ini memiliki masa inkubasi selama 4-10 hari setelah terserang gigitan nyamuk.
Mungkin akan timbul pertanyaan mengapa masa inkubasi malaria lebih lama dibandingkan DBD. Hal tersebut terjadi karena plasmodium yang ditularkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkembang atau menginfeksi saraf-saraf dalam tubuh. Oleh karena itu juga mengapa gejala yang ditimbulkan orang terjangkit DBD dan malaria berbeda. Perbedaan lainnya yaitu DBD akan menyerang secara mendadak sedangkan malaria akan memakan waktu cukup lama dari awal terkena gigitan nyamuk hingga muncul nya gejala.
- Gejala yang ditimbulkan
Malaria dan DBD memiliki gejala yang serupa yaitu demam. Namun intensitas nya pun berbeda antara DBD dan malaria, demam pada DBD biasanya akan terjadi demam tinggi yang berlangsung 2-7hari dan disertai dengan gejala lainnya seperti nyeri otot, muncul bintik-bintik pada kulit, mimisan, hingga gusi berdarah. Sedangkan pada malaria demam yang terjadi tergantung pada jenis parasit yang menjadi penyebabnya, seperti malaria tertiana yang ditandai dengan munculnya demam periodik selama 3 hari sekali, malaria kuartana 4 hari sekali, dan juga malaria tropikana yang ditandai dengan terjadinya demam secara terus-menerus. Umumnya gejala demam pada malaria dimulai dengan fase menggigil, kemudian demam berkeringat, yang disertai dengan nyeri otot, mual, dan muntah.
Dalam mendiagnosa malaria ataupun DBD, biasanya dokter akan melakukan pengecekan riwayat pengidap terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena biasanya malaria terjadi pada daerah endemis. Ketika pasien baru saja datang dari daerah endemis, biasanya dokter akan mendiagnosisnya terserang penyakit malaria. Namun untuk memperkuat diagnosa dokter akan memerintahkan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis agar mendapatkan hasil akurat apakah penderita terserang DBD atau malaria.
Untuk itu jika anda, keluarga, teman disekitar anda mengalami gejala-gejala diatas ada baiknya segera periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Nah itulah informasi mengenai perbedaan malaria dengan DBD yang telah dirangkum oleh tim Ensipedia.id, semoga informasi ini dapat bermanfaat. Jangan lupa simak artikel lainnya dengan pembahasan dan topik yang tidak kalah menarik tentunya.