ENSIPEDIA.ID, Jakarta – September 2008, merupakan momen yang tidak pernah terlupakan oleh fans Manchester City. Kedatangan konglomerat asal Uni Emirat Arab, Syekh Mansour mengubah segalanya. Yang awalnya hanya sebuah tim medioker hingga disulap menjadi tim papan atas Eropa.
Syekhh Mansour bin Zayed al Nahyan membeli tim asal Manchester tersebut dari tangan eks perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra yang pada saat itu menjadi buronan otoritas Thailand karena tuntutan pidana.
Di tangan Syekh Mansour inilah Manchester City menjadi tim yang berprestasi dan dikenal dengan pembelanjaan pemain yang boros setiap musimnya. Namun, proses ini tidak hanya sekadar membalikkan tangan saja, banyak perubahan besar yang dilakukan taipan UEA tersebut. Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya di bawah ini:
Gebrakan Awal Sang Taipan Dubai
Awal kedatangan Seikh Mansour ke Etihad Stadium yang waktu itu masih bernama Stadion City of Manchester bak seorang malaikat penyelamat. Bagaimana tidak, waktu itu The Citizen dilanda masalah finansial yang membuat Mansour menggelontorkan dana yang cukup besar.
Sebagai langkah awal dalam menjadikan Manchester City sebagai tim besar, dia memasang target, tim mana yang harus dibungkam. Jawabannya sudah tentu ialah rival sekota mereka yakni Manchester United yang tentu saja waktu itu menjadi raja di Inggris.
Untuk memuluskan rencananya itu, di musim pertamanya menjadi pemiliki The Citizen, ia harus menggelontorkan dana sebesar 1,2 miliar poundsterling untuk membangun tim, mulai dari membeli pemain hingga meningkatkan fisilitas pendukung tim.
Di Awali Dengan Robinho
Robinho merupakan tonggak sejarah revolusi Manchester City, di transfer dari Real Madrid dengan biaya sekitar 32,5 poundsterling yang pada waktu itu masih terbilang mahal untuk ukuran pemain sepakbola.
Uniknya lagi, biaya transfer untuk mendatangkan Robinho bukan berasal dari dana pribadi Mansour. menurut Garry Cook, biaya untuk mendaratkan pemain asal Brazil tersebut ke kota Manchester berasal dari dana pinjaman.
Baca juga : Kenali Bahaya Tato Bagi Kesehatan Tubuh
Dengan masuknya Robinho membuat publik begitu penasaran dengan geliat Manchester City setelah di akusisi oleh Syekh Mansour. Rasa penasaran publik pun semakin bertambah dengan kedatangan Carlos Tevez dari rival sekota mereka.
Mulai Memetik Hasil dari Apa yang Ditanam
Nama-nama tenar seperti Mario Balotelli, Samir Nasri hingga pelatih asal Italia, Roberto Mancini mampu didatangkan oleh Manchester City pada waktu. Tradisi belanja pemain bintang sudah dilakukan sejak kedatang awal Mansour.
Di bawah nahkoda Roberto Mancini, The Citizen mampu menempati urutan kelima pada papan klasemen Premier League musim 2009-2010. Pada musim berikutnya, secara mengejutkan City mampu menjarai Piala FA setelah mengalahkan Stoke City dengan skor 1-0.
Pada musim yang sama juga, Manchester City mampu tampil apik dengan bertengger di posisi ketiga klasmen akhir liga kasta tertinggi inggris, hanya kalah selisih gol dengan Chelsea yang berada di peringkat kedua.
Pada tahun 2011-2012, Manchester City mampu menyudahi puasa gelar juara Liga selama 44 tahun. Dengan persaingan yang ketat dengan Manchester United, City mampu meraih peringkat satu usai meraih selisih gol yang lebih baik.
Menjadi Spesial Di Tangan Pep
Rivalitas Manchester City dan Manchester United terus berlanjut di musim 2013/2014. Pada saat itu The Citizen mampu membuktikan sebagai tetangga yang bising dengan meraih juara Premier League untuk kedua kalinya.
Seakan tidak puas dengan hasil yang ada, pada musim 2016/2017, City mampu mendaratkan Josep Guardiola i Sala atau lebih dikenal dengan sebutan Pep Guardiola ke Etihad Stadium.
Beberapa kali ganti pelatih, Manchester City bersama Guardiola disinyalir menjadi menjadi era keemasan klub. Hegemoni United di Premier League mampu dirobohkan oleh The Citizen dalam beberapa tahun saja.
Hingga kini, Manchester City bersama Syekh Mansour mampu meraih 5 gelar liga Inggris, 2 gelar piala FA, 6 gelar piala liga serta 3 gelar Community Shield FA.
Syekhh Mansour bin Zayed al Nahyan hanya butuh 13 tahun untuk merubah tim medioker asal Manchester menjadi salah satu tim terkuat di Inggris bahkan hingga kancah Eropa.
Akhir kata, saya ucapkan selamat kepada Chelsea yang menjuarai UEFA Champions League yang kedua kalinya dan untuk Manchester City semoga kedepannya lebih baik lagi.
Yuk kunjungi juga media EB ID lainnyak kunjungi juga media EB ID lainnya
Facebook : Ensiklopedia Bebas
Youtube : Ensiklopedia Bebas
Instagram : Ensiklopedia Bebas ID