Meskipun terkena infeksi jamur kulit bukanlah hal yang serius akan tetapi gejala yang ditimbulkan akan membuat penderita nya kurang nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk meredakan infeksi jamur pada kulit? Untuk mengetahui informasi lengkapnya, yuk langsung simak artikel berikut ini!
Jamur merupakan organisme yang selalu dekat keberadaan nya dengan makhluk hidup. Meskipun tidak semua jamur memiliki dampak buruk bagi kehidupan kita, akan tetapi ada beberapa jamur yang kehadirannya dapat menjadi sebuah masalah. Berbagai macam cara dapat anda lakukan untuk mengobati bahkan mencegah terjadinya infeksi jamur, anda bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk mengobati jamur tanpa resep dari dokter akan tetapi tidak ada salahnya juga jika anda lebih merasa nyaman jika langsung mendapatkan obat dari dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat berbentuk salep atau krim, dalam kasus yang serius dokter juga akan memberikan obat minum berupa tablet atau kapsul. Berikut ini merupakan beragam obat infeksi jamur yang perlu anda ketahui:
-
Azoles
Azoles merupakan obat infeksi jamur yang biasa digunakan. Cara kerja dari azoles ini ialah dengan mengganggu enzim pada sel jamur yang akan membuat kebocoran pada sel lalu kemudian mati. Azoles sendiri terdiri dari dua macam yaitu, imidazole yang merupakan obat anti jamur yang ampuh untuk mengatasi beberapa infeksi jamur pada kulit, rambut, dan selaput lendir. Sedangkan triazole merupakan obat anti jamur yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi jamur kandidiasis, mukokutan, aspergilosis, serta blastomikosis.
-
Polyne
Berbeda dengan sebelumnya, obat anti jamur polyne bekerja dengan cara membunuh sel jamur dengan membuat dinding pada sel jamur lebih berpori dengan begitu membuat sel jamur berongga dan rentan pecah. Obat anti jamur ini biasanya digunakan untuk infeksi jamur seperti blastomikosis, aspergillosis, kandidiasis mukokutan, dan kriptokokosis.
-
Allylamines
Hampir mirip dengan azoles, obat ini bekerja dengan cara merusak enzim yang berperan dalam pembuatan membran sel jamur. Contoh obat antijamur yang mengandung allylamines yaitu terbinafine yang cocok digunakan untuk obat infeksi anti jamur pada kuku dan kulit.
-
Klotrimazol
Cara kerja dari obat klotrimazol ini yaitu dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Obat ini berbentuk salep sehingga mudah digunakan, cara penggunaan nya yaitu dengan mengoleskan salep klotrimazol pada bagian kulit yang terinfeksi jamur sebanyak dua kali sehari. Obat ini cocok digunakan untuk infeksi jamur seperti athlete’s foot, jock itch, dan kurap.
-
Ketokonazol
Ketokonazol bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur. Biasanya obat ini diresepkan dalam bentuk salep atau shampoo. Jenis salep jamur kulit ini biasa digunakan untuk mengobati athlete’s foot, panu (tinea versikolor), jock itch, kurap (ring worm), dan infeksi ragi.
-
Bawang putih
Selain obat dari dokter anda juga dapat mencoba menggunakan bahan alami untuk mengobati infeksi jamur, seperti halnya menggunakan bawang putih. Bawang putih sudah terbukti efektif untuk mengobati jamur kulit sejenis candida, torulopsis, trichophython, serta kriptokokus. Cara penggunaan nya yaitu dengan menjadikan bawang putih menjadi pasta. Hancurkan bawang putih lalu campurkan dengan minyak zaitun atau minyak kelapa. Oleskan pada kulit yang terinfeksi jamur kemudian balut dengan kain kasa. Diamkan selama dua jam, setelah itu bilas bersih. Gunakan sehari dua kali secara rutin, hingga gejala hilang.
-
Cuka apel
Cuka apel juga sudah terbukti dapat mengobati infeksi jamur berjenis candida karena memiliki sifat anti jamur jenis candida. Cara menggunakan nya dengan merendam kapas ke dalam cuka apel kemudian usapkan ke area yang terinfeksi jamur candida. Ulangi pemakaian secara rutin sebanyak tiga kali sehari hingga gejala menghilang.
Nah itulah obat antijamur yang efektif dan aman untuk digunakan yang telah dirangkum oleh tim Ensipedia. Semoga informasi ini bermanfaat, serta jangan lupa untuk simak artikel lainnya dengan pembahasan yang tidak kalah menarik.