Writer’s Block: Mimpi Buruk bagi Para Penulis

ENSIPEDIA.ID – Menulis adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Dalam dunia literasi pun menulis merupakan salah satu praktik literasi yang dapat menghasilkan karya-karya yang ciamik. Dimulai dari menulis di buku harian, skripsi, bahkan surat cinta untuk pasangan. Namun, pernahkah kamu merasa tidak bisa menuangkan ide-ide yang sudah terbendung di otak ke dalam sebuah tulisan? Faktor dan kemungkinannya beragam, tetapi bisa jadi kamu terkena Writer’s Block atau kebuntuan menulis. Jadi, apa sih yang dimaksud dengan Writer’s Block atau kebuntuan menulis? Mari kita bahas bersama-sama.

Sebagai seorang penulis, mengalami hal di atas pasti sangatlah menyebalkan. Bagaimana tidak, Writer’s Block adalah kondisi di mana seorang penulis tidak bisa menghasilkan karya baru atau lanjutan yang belum selesai sebelumnya sehingga keterlambatan kreativitas dalam menulis menjadi terhambat. Biasanya hal ini dipicu oleh kesulitan memunculkan ide dan mencari inspirasi yang menyebabkan kebuntuan berpikir atas apa yang akan ditulis nantinya. Writer’s Block juga tidak hanya berpatokan pada kebuntuan menulis saja, melainkan dengan seiring berjalannya waktu tanpa produktivitas yang dijalani bisa menjadi acuan yang lebih luas dalam hal ini.

Setelah mengetahui penjelasannya di atas, tidak afdhal apabila kita tidak membahas tanda-tandanya. Berikut adalah tanda-tanda ketika Writer’s Block mulai menggerogoti kamu:

  1. Tidak Bisa Fokus

Pertama. Ketika kamu biasanya dapat menggunakan konsentrasi tinggi dalam menulis, lain halnya jika kamu sedang mengalami Writer’s Block. Hal ini akan membuatmu merasa kesulitan untuk bisa fokus menghasilkan karya tulis sehingga dapat menimbulkan rasa malas yang berujung pada kebuntuan menulis.

  1. Tersumbatnya Sumber Inspirasi

Kedua. Merasa tidak ada inspirasi yang masuk ke dalam otak meskipun sedang berada di tempat yang berpotensi melahirkan inspirasi-inspirasi (toilet, kamar, gunung, dsb) merupakan tanda yang paling umum ketika kita sedang mengalami Writer’s Block. Mungkin biasanya kita memiliki pemantik tersendiri untuk dapat menyulut keluarnya inspirasi-inspirasi yang ada, namun tidak demikian ketika kebuntuan menulis sudah menjalar sehingga akhirnya mengakibatkan penyumbatan di jalur inspirasi yang merupakan bahan pokok dalam menulis.

  1. Pikiran Nge-blank

Pikiran kosong pun bisa menjadi tanda ketika kita sedang mengalami Writer’s Block. Tanda ini menjadi kabar buruk tatkala kita sedang produktif-produktifnya dalam menulis. Biasanya belasan sampai puluhan paragraf dapat kita lalui, namun pada kondisi ini bisa saja beberapa kalimat pun tidak bisa teratasi. Hilangnya kosa kata dan rangkaian lainnya ketika ingin menulis bisa jadi disebabkan oleh pikiran kita yang sedang kosong.

  1. Brain Fog atau Kelelahan Otak

Dibebani oleh otak yang kecapekan merupakan hal yang wajar ketika kita mengalami kebuntuan menulis. Kondisi ini mempengaruhi daya ingat, konsentrasi, dan juga kesehatan mental. Ketika mengalami hal ini, jangankan menulis, menjalani aktivitas sehari-hari lainnya pun seperti lupa caranya.

Selain tanda-tandanya, ada juga penyebab-penyebab kenapa Writer’s Block ini bisa terjadi. Berikut adalah penyebab-penyebabnya yang bisa ditemui:

  1. Terlalu Perfeksionis

Setiap penulis pasti menginginkan karya tulisnya dapat disajikan dengan baik kepada pembaca sekaligus penikmatnya. Namun, jika terlalu berpegang teguh pada perfeksionisme, maka secara tidak langsung kita dapat meningkatkan risiko kegagalan dalam menyelesaikan tulisan itu sendiri.

Mengapa demikian? Ketika kita terlalu perfeksionis dalam menulis, maka kita akan terperangkap dalam ribuan pertanyaan dan keraguan, seperti “Diksi apa ya yang harus dipake? Kosa katanya udah bagus belum, ya? Kira-kira pembaca bakalan menikmatinya gak, ya?”

Tentu saja pertanyaan-pertanyaan yang dibaluti keraguan di atas adalah hal yang wajar dikeluarkan oleh si penulis, namun berusaha untuk merangkai kalimat sempurna justru akan membuat kita kesulitan menyelesaikannya.

  1. Mengkonsumsi Alkohol Berlebih

Dilansir dari Mental Health Daily, ketika kita keseringan mengkonsumsi alkohol, baik itu berupa minuman atau obat-obatan ternyata dapat mempengaruhi kemampuan otak agar dapat mengekspresikannya ke dalam sebuah tulisan.

  1. Burnout

Dikutip dari Psychology Today, Burnout adalah kondisi di mana kita sedang kewalahan dari segi fisik, mental, dan emosi sehingga menyebabkan kebuntuan dalam menulis. Biasanya kondisi ini dialami oleh seseorang yang terlalu mendorong dirinya untuk mengerjakan sesuatu, padahal raga dan pikirannya sudah tidak sanggup.

Lantas, bagaimana caranya mengatasi Writer’s Block atau Kebuntuan Menulis itu sendiri setelah kita tahu seluk-beluknya di atas?

Bagi saya, mudah sekali. Coba kamu berusaha mencari suasana baru dan berbeda supaya menimbulkan nuansa tersendiri yang dapat menciptakan sensasi atau gairah dalam menulis kembali. Dan, cobalah untuk berdamai dengan fase ini supaya kamu tidak terlalu terbebani olehnya. Bersikap sewajarnya dan realistis terhadap hal ini akan membuatmu dapat melewatinya dengan mudah, asalkan ada upaya untuk dapat melawannya.

Jadi, kurang lebih, salah satunya begitulah keluh-kesah seorang penulis dalam menggeluti dunia kepenulisan yang “semrawut” tetapi mengasyikkan. Yuk, nulis!

Mikhael
an ordinary guy who wants to live as a human being.

Latest articles