Informasi Lengkap Tentang Anoreksia dan Pengaruhnya Terhadap Kesuburan Wanita

Anoreksia atau dikenal anoreksia nervosa merupakan gangguan kejiwaan yang membuat pengidapnya memiliki obsesi untuk memiliki tubuh kurus karena mereka merasa takut jika tubuhnya menjadi gemuk atau terlihat gemuk. Meskipun tubuhnya sudah kurus namun pengidap masih merasa kurang kurus atau masih terlihat gemuk. Untuk mengetahui gejala serta cara pengobatan nya, yuk simak artikel berikut ini!

Selain dari anoreksia nervosa terdapat gangguan seputar makan lainnya yaitu bulimia. Meskipun keduanya merupakan masalah pada gangguan makan, namun kedua gangguan kejiwaan ini memiliki perbedaan. Perbedaannya terdapat pada perilaku yang ditimbulkan pengidapnya dan juga terlihat dari berat badannya. Jika pengidap anoreksia memiliki gangguan untuk mengurangi makan, bulimia adalah sebaliknya yaitu pengidapnya justru memiliki obsesi makan yang berlebihan, dan selanjutnya memuntahkan makanan tersebut. Dampak berbahaya dari anoreksia salah satunya yaitu dapat menyebabkan malnutrisi pada pengidapnya. 

Faktor resiko anoreksia nervosa

Umumnya anoreksia terjadi pada kalangan wanita baik orang dewasa ataupun anak-anak. Tetapi kini tidak jarang juga anoreksia ini terjadi pada anak laki-laki dan laki-laki dewasa yang mungkin terjadi akibat meningkatnya tekanan sosial. 

Seringkali anoreksia terjadi pada kalangan remaja. Tetapi tidak menutup kemungkinan dari kalangan usia berapapun dapat mengalami gangguan kelaiann makan ini. Akan tetapi gangguan makan ini jarang terjadi pada usia di atas 40 tahunan, yang lebih beresiko ialah kalangan remaja karena segala perubahan yang dialami tubuh anak remaja selama masa pubertas. Tidak jarang mereka juga mungkin mengalami tekanan sosial dari teman atau lingkungan sekitarnya yang membuat para remaja lebih sensitif terhadap sebuah kritikan atau bahkan komentar santai hingga gurauan mengenai tubuh atau berat badan. Sementara itu ada beberapa faktor lainnya yang dapat meningkatkan resiko terjadinya anoreksia:

  • Genetika, perubahan gen tertentu dapat menjadikan beberapa orang tertentu lebih beresiko terkena anoreksia. Mereka yang memiliki kerabat dekat tingkat pertama seperti orangtua, kakak pertama, atau saudara kandung serta anak yang memiliki gangguan tersebut memiliki resiko lebih tinggi terkena anoreksia.
  • Kelaparan dan pola makan buruk, diet dapat menjadi faktor resiko terjadinya gangguan makan. Terdapat bukti kuat bahwa banyak gejala anoreksia sebenarnya adalah gejala kelaparan. Kelaparan mempengaruhi otak dan perubahan suasana hati, kekakuan berpikir, kecemasan, dan penurunan nafsu makan. Kelaparan dan penurunan berat badan dapst merubah cara kerja otak pada individu yang rentan, yang membuat perilaku makan terbatas terjadi dalam jangka waktu lama dan mempersulit untuk mengembalikan pola makan kembali seperti semula. 
  • Adaptasi atau transisi, beradaptasi atau mengalami masa transisi baik dalam hal pekerjaan, sosial, hubungan, maupun kematian atau perubahan suatu kondisi dapat membuat tekanan emosional dan meningkatkan resiko anoreksia.

Penyebab anoreksia nervosa

Hingga kini penyebab anoreksia nervosa belum diketahui secara pasti. Namun anoreksia dapat terjadi akibat banyak penyakit yang menghinggapi seseorang seperti kombinasi faktor biologis, psikologis, dan juga lingkungan. 

Gejala anoreksia nervosa

Gejala fisik atau tanda anoreksia nervosa berhubungan dengan kelaparan. Anoreksia juga mencakup permasalahan emosional dan perilaku yang melibatkan presepsi berat badan yang tidak realistis dan ketakutan yang sangat kuat untuk menambah berat badan atau kegemukan. 

Tanda dan gejala mungkin akan sulit diketahui sebab ukuran berat tidaknya badan setiap orang tentu berbeda-beda, dan mungkin sebagian orang tidak nampak jika mengalami tubuh yang kurus. Tidak hanya itu biasanya pengidap anoreksia akan menyamarkan berat tubuhnya, kebiasaan makan, serta masalah fisik mereka. Gejala yang mungkin saja terjadi pada pengidap anoreksia berupa:

  • Penurunan berat badan yang ekstrim
  • Tidak adanya menstruasi
  • Dehidrasi
  • Berolahraga secara berlebihan
  • Diet ekstrem
  • Tidak mau makan di depan umum, dll

Pengobatan anoreksia

Pengobatan anoreksia dilakukan tergantung gejala serta tingkat keparahan seseorang:

  • Penanganan anoreksia melalui aspek psikologis
  • Menaikkan berat badan secara berkala
  • Perawatan intensif dirumah sakit jika sudah mencapai pada kondisi gawat darurat seperti malnutrisi.

Nah itulah informasi mengenai anoreksia nervosa yang telah dirangkum oleh tim Ensipedia.id, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda. Jangan lupa simak artikel lainnya dengan pembahasan yang tidak kalah menarik.

Latest articles