ENSIPEDIA.ID – Salah satu jenis konten di media sosial yang sedang tren saat ini adalah konten bagi-bagi uang. Ada banyak metode yang mereka gunakan, misalnya memberikan uang kepada orang yang membutuhkan di pinggir jalan, memborong habis dagangan, kuis jalanan, hingga memberikan tantangan-tantangan dengan imbalan hadiah.
Tentunya reality show seperti ini bukanlah hal yang baru. Sejak era televisi, konten seperti itu sudah banyak ditemukan, sebut saja Uang Kaget, Tolong, Bedah Rumah, dan lain sebagainya. Di media digital sendiri, tren konten bagi-bagi uang dipioniri oleh artis sekaligus konten kreator, Baim Wong. Ia dikenal sebagai youtuber yang kerap membagi-bagikan hartanya kepada orang yang membutuhkan.
Terlepas dari motif bagi-bagi uang untuk tujuan konten belaka atau benar-benar ketulusan si pemberi, sebuah studi membuktikan bahwa bantuan tunai dari orang kaya dapat meningkatkan kebahagiaan orang miskin. Kebahagiaan mereka dihasilkan dari kepuasan hidup atas rezeki yang didapatkan. Hal ini berdasarkan pengungkapan langsung oleh penerima bantuan.
Penelitian tersebut berjudul “Wealth redistrubution promotes happines” yang terbit dalam Proceeding of the National Academy of Sciences. Ditulis oleh Dwyer dan Dunn dari University of British Columbia, penelitian tersebut melakukan eksperimen dengan cara mentransfer kekayaan orang kaya ke orang miskin di negara-negara maju dan berkembang.
Baca Juga: Keluarga Miskin Indonesia Lebih Banyak Konsumsi Rokok Dibanding Protein
Sejumlah Rp30,75 miliar uang dari dua orang donatur digelontorkan dalam penelitian ini. Dua ratus orang terpilih diberikan uang senilai 10.000 USD untuk dibelanjakan selama 3 bulan. Penerima juga harus memberikan laporan tingkat perubahan kebahagiaan mereka per bulan selama 6 bulan.
Hasilnya, penelitian tersebut melaporkan bahwa terdapat peningkatan kebahagiaan yang signifikan setelah menerima uang tunai. Penelitian ini juga menemukan bahwa rata-rata tingkat kebahagiaan mereka lebih tinggi dari orang kaya dengan gaji miliaran per tahun.
Berdasarkan penelitian ini, orang-orang dengan perekonomian rentan akan lebih mudah bahagia apabila diberikan uang berlebih. Bayangkan apabila seseorang di bawah garis kemiskinan mendapatkan uang tiba-tiba dengan cara instan. Uang yang belum pernah dipegang tersebut pasti akan melampaui ekspektasi kebutuhan harian mereka. Hasilnya, kepuasan hidup pun meningkat dibarengi dengan tingkat kebahagiaan.
Yang perlu diingat pula, nominal dalam konten bagi-bagi uang tidaklah menjadi poin utama menimbulkan kebahagiaan. Walaupun nominalnya sedikit, tetapi diberikan kepada yang membutuhkan, pasti akan menimbulkan rasa syukur. Coba analogikan dengan kasus anak-anak mendapatkan uang di jalan. Anak yang memiliki uang jajan Rp2000 akan sangat bahagia ketika menemukan uang Rp1000 di tengaj jalan. Berneda dengan anak dengan uang jajan Rp100.000 seketika menemukan uang Rp.1000.
Pada akhirnya terlepas dari perdebatan baik-buruknya konten bagi-bagi uang. Dalam sudut pandang orang yang menerima, uang yang diberikan tersebut dapat memberikan kebahagiaan.