ENSIPEDIA.ID – Di penghujung tahun seperti ini adalah waktu yang tepat untuk membuat resolusi tahun baru. Baik sekedar melihat lagi resolusi apa yang telah atau belum tercapai maupun membuat resolusi baru untuk dilaksanakan di tahun depan.
Resolusi tahun baru adalah ranah personal tentang keinginan yang ingin dicapai. Resolusi juga diistilahkan sebagai janji untuk melakukan sesuatu. Tentunya dengan motivasi untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi.
Namun demikian, tak jarang resolusi hanya sebuah janji belaka yang tak terwujud. Isi resolusi setiap tahunnya sama dan itu-itu saja. Resolusi tak sekedar catatan berulang yang tak pernah terealisasi sehingga melupakan hakikat dari resolusi, yaitu perubahan dalam hidup.
Menurut survei yang dilakukan oleh YouGov pada tahun 2020 kepada masyarakat Britania Raya, hanya 26 persen responden yang berhasil mewujudkan resolusinya, 48 persen hanya bisa mencapai beberapa perencanaan, serta 23 persen sama sekali tidak beehasil.
Menurut penelitian dari Strava (perusahaan platform media sosial dalam fokus olahraga dan aktivitas fisik) di tahun 2019 mengungkapkan bahwa 800 juta penggunanya menyerah dalam mencapai target pada 19 Januari. Ini memebuktikan bahwa konsisten menyelesaikan target adalah hal yang sulit.
Kesulitan dalam menyelesaikan resolusi tahun baru dirasakan oleh banyak orang. Ada beberapa hal yang mengakibakan hal tersebut. Berikut alasan resolusi awal tahun selalu gagal untuk direalisasi, seperti yang dikutip melalui Zenius:
1. Resolusi yang Tidak Realistis
Dalam menyusun resolusi tahun baru tentunya perlu memikirkan kenyataan di kemudian hari. Banyak orang yang membuat resolusi yang di luar batas kemampuannya. Misalnya membuat resolusi yang terlalu banyak, mahal, atau berat untuk dilaksanakan.
Saat membuat resolusi, hal-hal tersebut harus dipertimbangkan. Buatlah ekspektasi yang tidak terlalu tinggi agar resolusi bisa tercapai. Maka dari itu, jangan sampai membuat resolusi yang tidak akan terjadi bahkan sebelum dilaksanakan.
2. False Hope Syndrome
False hope syndrome membuat resolusi hanyalah sebagai catatan berulang semata. Resolusi hanya menjadi siklus kegagalan yang berulang.
Saat menulis resolusi yang sama di setiap tahunnya dan tahu bahwa resolusi tersebut akan sama gagalnya, selamat, kamu sudah terjebak dalam siklus tersebut.
Maka dari itu, apabila ada resolusi yang telah berulang dan tidak pernah terwujud, cobalah hilangkan resolusi tersebut di tahun mendatang.
3. Faktor Eksternal yang Tidak Mendukung
Ada beberapa hal yang mempengaruhi terwujudnya resolusi, salah satunya faktor yang berasal dari luar. Faktor eksternal sebanarnya faktor yang tidak bisa dikendalikan. Maka dari itu, menulis resolusi harus memperhatikan faktor-faktor di luar kendali.
Cobalah memikirkan kondisi lingkungan dan keadaan sekitar sebelum menulis resolusi.
4. Kurangnya Motivasi Diri
Ini merupakan alasan utama dari gagalnya resolus tahun baru terealisasi. Sekali lagi, jangan sampai resolusi hanya tulisan-tulisan sampah di setiap awal tahun.
Pada hakikatnya, resolusi adalah daftar hal yang ingin dicapai. Capaian tersebut tentunya harus membutuhkan motivasi yang kuat untuk melaksanakannya.
Cara yang bisa digunakan untuk memotovasi diri agar resolusi terkabul, yaitu dengan cara memikirkan what dan why. What artinya resolusi apa yang ingin dicapai dan why harus menjawab alasan agar resolusi tersebut perlu dilaksanakan.***