ENSIPEDIA.ID – Hadirnya aplikasi kencan online semakin mempermudah para pencari jodoh untuk menemukan pasangan. Penggunaan aplikasi kencan online semakin diminati karena kelengkapan fitur yang dimiliki. Salah satu aplikasi kencan online yang populer di Indonesia adalah Tinder.
Tinder sebagai salah satu aplikasi kencan online didominasi oleh pengguna dengan rentang usia 18 hingga 24 tahun. Data ini dipetakan berdasarkan social media demographic 2018.
Fitur-fitur yang bisa dipersonalisasikan menjadi kelebihan utama aplikasi kencan dibanding mencari pasangan secara langsung. Pada aplikasi kencan, pencari jodoh bisa melihat calon pasangan berdasarkan kriteria-kriteria yang diinginkan. Apabila cocok, bisa langsung swipe right untuk menadakan suka terhadap profil calon pasangan.
Namun demikian, di balik segala kemudahan yang dimiliki, terdapat pula risiko yang menanti. Apalagi generasi Z yang mayoritas masih berada dalam fase mencari jati diri. Aplikasi kencan seperti Tinder bisa membawa mereka dalam jurang perilaku negatif.
Risiko Aplikasi Kencan Daring
Berikut beberapa risiko dan bahaya yang menanti:
1. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Tidak terkecuali saat berinteraksi melalui media online. Kasus yang paling sering terjadi ialah kiriman foto-foto yang tidak senonoh saat bercakap di aplikasi Tinder.
2. Potensi Kekerasan Lainnya
Kekerasan secara fisik dan verbal juga menghantui pengguna aplikasi tersebut. Pada aplikasi kencan online, ada saatnya bagi para pengguna untuk bertemu secara langsung. Saat bertemu secara langsung inilah pengguna berpotensi menerima kekerasan-kekerasan fisik. Hal ini terjadi karena para pencari jodoh belum mengetahui motif calon pasangan untuk bertemu. Bisa saja mereka bertemu dengan orang-orang yang ingin berbuat jahat.
Kasus kekerasan seksual dan kekerasan fisik akibat aplikasi kencan online sudah banyak terjadi dan diberitakan di media.
3. Risiko Kesehatan Seksual
Adanya aplikasi kencan online semakin mempermudah para remaja untuk berinteraksi secara intim. Seks bebas menjadi salah satu dampak negatif adanya teknologi ini. Maka dari itu, potensi kesehatan seksual juga menghantui para remaja. Terlebih lagi edukasi seks dari sisi keamanan pun masih kurang bahkan di anggap tabu di Indonesia.
Selain risiko di atas, ada pula risiko-risiko lainnya berupa penipuan, seks menyimpang, perundungan, hingga doxing yang bisa saja menimpa pengguna.
Tips Aman Bagi Pengguna
Dengan beebagai risiko di atas, ada baiknya pengguna melakukan perlindungan diri agar terhindar dari bahaya. Berikut beberapa cara agar aman menggunakan aplikasi kencan online.
1. Menggunakan Fitur-Fitur yang Disediakan
Ada banyak fitur yang disediakan oleh aplikasi kencan online. Tinder misalnya menyediakan fitur pengecualian. Pengguna bisa menyesuaikan preferensi jodoh dengan kriteria yang diinginkan. Pengguna bisa mengecualikan orang-orang yang mencurigakan atau tidak sejalan yang diinginkan.
Di Tinder pula menyediakan lencana khusus bagi pengguna yang telah memverifikasi biodata. Dengan adanya lencana tersebut, pengguna yang terpercaya bisa diidentifikasi dengan mudah.
2. Atur Skenario sebelum Meet Up
Apabila telah cocok (match) di aplikasi dan memulai untuk bertemu di dunia nyata, aturlah kondisi saat bertemu. Pastikan bertemu di tempat yang aman dan ramai, misalnya di kafe, tempat perbelanjaan (mall), atau rumah.
Jangan sungkan untuk mengajak teman atau keluarga saat bertemu untuk pertama kali.
3. Konsultasikan Kesehatan Mental
Penolakan tentunya menjadi hal yang tidak terhindarkan saat mencari jodoh. Hal ini sering membuat kondisi kesehatan mental para pengguna menjadi rentan. Maka dari itu, atur kesadaran dalam menggunakan aplikasi. Apabila mencari jodoh dalam kondisi stres atau depresi, istirahatlah dahulu dalam bersosial media atau dalam menggunakan aplikasi.
Konsultasikan pula kondisi kesehatan mental kepada pakar. Apabila terjadi pelecehan ataupun tindak kekerasan seksual, jangan sungkan untuk melaporkam atau menceritakan ke orang terdekat.
4. Peran Orang Tua
Fase remaja adalah fase ketika seseorang sedang melakukan eksplorasi terhadap hidup. Mereka akan mencoba mencari jati diri, misalnya ditandai dengan ketertarikan dengan lawan jenis. Peran orang tua dalam memperkenalkan pergaulan yang baik tentunya sangat penting. Edukasi tentang seks juga perlu diperkenalkan untuk menghindari tindak kejahatan kekerasan seksual.
Seperti dua sisi mata koin, aplikasi kencan membawa manfaat sosial sekaligus risiko negatif. Mari bentengi diri dengan bijak menggunakan aplikasi kencan online.