Varises esovagus merupakan terjadinya pembesaran pembuluh darah vena di esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat penyakit liver yang menyebabkan terhambatnya aliran darah pada vena porta. Pembuluh darah vena pada esofagus merupakan salah satu vena kecil yang berhubungan dengan vena porta. Apa resiko yang ditimbulkan? Bagaimana cara penanganan nya? Yuk simak artikel berikut ini!
Vena porta merupakan pembuluh darah vena besar yang fungsinya untuk menerima darah dari organ sistem pencernaan, termasuk dari esofagus lalu menyalurkan nya ke liver. Saat aliran darah pada vena porta terhambat, darah dapat beralih jalur ke vena yang lebih kecil, seperti vena esofagus. Karena ukuran nya yang kecil namun dimasuki oleh aliran darah yang banyak maka akan menjadi beban yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan pelebaran pada dinding vena esofagus dan yang terjadi ialah varises esofagus.
Penyebab varises esofagus
Penyebab dari varises esofagus ialah hipertensi portal, yaitu terjadinya tekanan darah tinggi pada vena porta. Situasi ini dapat terjadi ketika aliran darah dari vena porta ke hati terhambat. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
- Sirosis atau jaringan parut di hati yang dapat disebabkan oleh hepatitis, mengkonsumsi minuman beralkohol yang berlebih, gangguan saluran empedu, atau terjadi penumpukkan lemak di hati
- Gumpalan darah yang menyumbat vena porta atau disebut trombosis
- Infeksi parasit skistosomiasis yang dapat merusak organ hati, usus, paru-paru, dan kandung kemih
Tetapi ada beberapa kondisi tertentu yang tidak diketahui penyebab hipertensi portal. Kondisi ini dinamakan hipertensi portal idiopatik.
Faktor resiko varises esofagus
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya varises esofagus, seperti:
- Penderita hepatitis B kronis
- Mengalami kecanduan alkohol
- Menderita perlemakan hati
- Memiliki kecendrungan untuk mengalami penggumpalan darah
Gejala varises esofagus
Umumnya varises esofagus tidak menimbulkan gejala. Tetapi, biasanya dokter dapat mencurigai terjadinya varises esofagus pada pasien yang menunjukkan gejala penyakit liver, yaitu:
- Urine berwarna gelap
- Sakit kuning
- Menumpuknya cairan dalam perut (asites)
- Rentan mengalami lebam atau perdarahan
- Mengalami pelebaran pembuluh darah vena sekitar pusar
Dalam beberapa kasus yang terjadi, varises esofagus baru diketahui ketika sudah mengalami komplikasi, berupa terjadinya perdarahan serta pecahnya varises.
Diagnosis varisea esofagus
Untuk mendiagnosis varises esofagus, dokter akan melakukan wawancara oleh pasien mengenai gejala yang dialami pasien dan juga riwayat kesehatan pasien. Jika didapati gejala seperti penyakit liver, dokter akan mencurigai varises esofagus, terutama jika sudah terjadi sirosis. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis varises esofagus seperti:
- Endoskopi, hal ini dilakukan untuk melihat vena esofagus secara langsung dengan cara memasukkan selang kecil berkamera melalui mulut hingga ke esofagus
- Endoskopi kapsul, endoskopi ini dilakukan dengan cara memasukkan kapsul berkamera nirkabel untuk mengambil gambar esofagus
- Tes pencitraan pada vena porta, hati, dan organ lain di dalam perut dengan melakukan CT Scan, USG Doppler, ataupun MRI, untuk mendeteksi apakah terjadi hipertensi portal
- Tes darah, hal ini dilakukan untuk mengukur kadar sel darah dan memeriksa fungsi hati dan ginjal
Pengobatan varises esofagus
Pengobatan yang dilakukan penderita varises esofagus bertujuan untuk mengurangi tekanan darah pada vena porta agar tidak terjadi perdarahan pada varises esofagus dan juga untuk mengatasi jika sudah terlanjur mengalami perdarahan.
Nah itulah informasi seputar varises esofagus beserta beberapa penyebabnya yang telah dirangkum oleh tim Ensipedia. Semoga informasi ini bermanfaat, dan jangan lupa simak artikel lainnya dengan pembahasan yang tidak kalah menarik.