Menstruasi merupakan kondisi fisik yang akan dialami oleh seluruh wanita. Kondisi ini akan terjadi ketika sel telur yang berkembang dalam rahim tidak di buahi sehingga ketika sel telur sampai di dinding rahim meluruh dan keluar dalam bentuk darah. Kondisi ini umumnya terjadi setiap bulan dengan siklus normal berkisar 28-35hari .
Selama siklus tersebut beberapa fase terjadi. Beberapa fase tersebut ialah fase menstruasi, folikel, ovulasi, fase luteal, hingga kembali lagi pada fase menstruasi. Lalu apa yang dimaksud dengan fase luteal? Untuk mengetahui hal tersebut lebih jelas, mari simak artikel berikut ini!
Dari setiap fase tersebut memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda, termasuk fase luteal yang disebut sebagai paruh kedua siklus menstruasi wanita. Pada fase inilah biasanya ditandai dengan perubahan hormon yang cukup signifikan. Maka tidak heran jika terjadi banyak gejala pada masa menstruasi ini. Dimulai dari merasakan perut kembung, mood yang meningkat tajam, hingga terjadinya peningkatan berat badan. Meskipun begitu, kondisi ini normal terjadi yang menandakan respon tubuh sebab adanya aktivitas yang terjadi di dalamnya.
Oleh sebab itulah penting untuk kita mengetahui seperti apa fase luteal ini berproses di dalam tubuh wanita selama masa siklus menstruasi terjadi. Agar anda dapat lebih memahami tubuh dengan lebih baik terhadap perubahan yang terjadi saat sedang mengalami beberapa fase ini. Tidak hanya untuk sekedar pengetahuan untuk di pahami, tetapi fase ini merupakan siklus penting yang perlu diketahui untuk mempersiapkan kehamilan.
Siklus menstruasi
Sebelum kita membahas mengenai fase luteal, ada baiknya kita juga perlu memahami fase sebelumnya pada saat menstruasi terjadi. Pada proses ini siklus menstruasi terjadi dalam 4 tahap, dimulai dari menstruasi, folikel, ovulasi, beserta fase luteal, yang kemudian kembali ke fase awal. Berikut penjelasan singkat mengenai ke empat tahapan tersebut:
- Fase menstruasi
Fase ini merupakan dimana ketika anda mengalami menstruasi. Pada kondisi ini tubuh akan melepaskan lapisan rahim dari siklus sebelumnya tanpa adanya kehamilan karena tidak di buahi.
- Fase folikel
Fase inilah yang terjadi secara tumpang tindih dengan menstruasi selama beberapa hari pertama, pada fase inilah folikel tumbuh. Umumnya satu folikel akan tumbuh lebih besar dibandingkan yang lainnya yang kemudian melepaskan sel telur yang matang. Ketika sel telur telah matang, maka hal tersebut menjadi tanda berakhirnya fase folikel.
- Fase ovulasi
Fase ini merupakan dimana sel telur matang pada fase sebelumnya mulai dilepaskan.
- Fase luteal
Nah pada fase luteal ini terjadi ketika sel telur mulai bergerak menuju tuba falopi. Fase ini akan berakhir ketika haid atau menstruasi mulai terjadi. Fase luteal ini merupakan peristiwa penting untuk mempersiapkan tubuh ketika akan mengalami proses kehamilan.
Gejala fase luteal
Perubahan hormonal yang terjadi ketika fase luteal terjadi sering di kaitkan dengan gejala pramensteuasi (PMS). Hal ini tentu menimbulkan reaksi pada beberapa bagian tubuh, salah satunya yaitu pada payudara yang akan terasa nyeri. Tidak hanya itu gejala fase luteal juga berupa:
- Perubahan mood yang meningkat tajam
- Merasakan sakit kepala
- Munculnya jerawat hormonal
- Perut terasa kembung
- Nyeri pada bagian payudara
Panjang fase luteal
Fase luteal akan terjadi selama 11 hingga 17 hari pada fase luteal yang normal. Sebagian lainnya akan mengalami fase luteal selama 12 hingga 14 hari.
Nah itulah pembahasan mengenai fase luteal yang telah dirangkum oleh tim Ensipedia. Semoga informasi ini bermanfaat, jangan lupa simak artikel lainnya dengan pembahasan yang seru dan tidak kalah menarik.