Matahari Terus Bergerak Menjauh dari Bumi Waktu ke Waktu, Apa Penyebabnya?

ENSIPEDIA.ID, KENDAL – Matahari, bintang yang jika dilihat dari bumi seolah bergerak mengitari dan melintasi langit. Ia keluar saat pagi hari dan tidur saat malam hari, begitulah yang anak-anak kira. Namun ternyata, hubungan matahari dengan bumi tak sesimpel itu.

Menurut NASA, jarak bumi dengan matahari adalah 150 juta kilometer. Namun, perlu diketahui bahwa orbit bumi tidak bundar sempurna, melainkan lebih mendekati elips atau oval. Hal ini berarti jarak bumi ke matahari dapat berkisar 147,1 juta hingga 152,1 juta kilometer.

Menurut Live Science, dari waktu ke waktu matahari perlahan menjauh dari bumi, membuat jarak antar keduanya semakin panjang. Salah satu penyebabnya adalah menyusutnya massa matahari.

Penyusutan massa matahari ini terjadi karena fusi nuklir yang menggerakkan matahari mengubah massa menjadi energi. Sebaliknya, apabila matahari terus menghasilkan energi maka massanya akan terus berkurang. Hal inilah yang kemudian membuat NASA menyebut usia matahari hanya sekitar 5 miliar tahun lagi.

Usia tersebut dihitung berdasarkan model bagaimana bintang-bintang berevolusi dari waktu ke waktu. Dari model tersebutlah diprediksi bahwa sebelum mati, matahari akan kehilangan sekitar 0,1 persen dari total massanya.

Seorang astronom University of California, Brian DiGiorgio menyebut walaupun 0,1 persen terdengar sedikit, tetapi jika konteksnya adalah matahari, merupakan angka yang amat besar. Mengingat massa matahari adalah 330.000 kali massa bumi. Jumlah 0,1 persen ini diperkirakan setara dengan massa Jupiter, planet terbesar di tata surya kita yang massanya 318 kali massa bumi.

Kekuatan tarikan gravitasi suatu benda dipengaruhi oleh seberapa banyak massa yang dimilikinya. Karena matahari berkurang massanya, daya tariknya akan semakin lemah. Salah satunya ke bumi, yang menyebabkan menjauhnya matahari sekitar 6 cm setiap tahunnya.

Makin jauhnya jarak matahari ke bumi, tentu akan mempunyai dampak yang signifikan. Saat matahari menjauh, cahayanya akan makin menjadi lebih redup. Mengingat bahwa jarak bumi dan matahari tumbuh 0,2 persen dalam 5 miliar tahun ke depan, peredupan ini juga selaras dengan pengurangan energi matahari yang mengenai permukaan bumi sebesar 0,4 persen.

 

 

Hilmi Harsaputra
Menyukai bidang sosial-hukum, sosial-budaya, geografi, dan astronomi.

Latest articles