ENSIPEDIA.ID – Dalam dunia pewayangan, tokoh wayang memiliki wataknya masing-masing. Watak-watak tokoh pewayangan cenderung mewakili sifat-sifat manusia. Ada tokoh yang mewakili sifat baik, sifat jahat, ataupun netral.
Suwardi Endraswara dalam bukunya Psikologi Raos dalam Wayang (2018) menuliskan bahwa wayang adalah gambaran jiwa manusia. Misalnya dalam Lakon Baratayudha, perang antara kubu baik dan jahat pada hakikatnya adalah perang antara nafsu baik dan nafsu jahat.
Maka dari itu, tokoh pewayangan dapat digunakan sebagai sarana memperoleh renungan jiwa. Seperti pada salah satu karakter wayang ini, yaitu Batara Sambo.
Batara Sambo
Batara Sambo atau Bhatara Sambu merupakan anak pertama dari Batara Guru dan Batari Uma. Ia memiliki dua permaisuri, yaitu Dewi Susti dan Dewi Suwayono. Dari Dewi Susti, Batara Sambo memiliki 4 anak, yaitu Sambosa, Sambawa, Sambujana, dan Sambodana.
Batara Sambo bersemayam di singgasananya kahyangan Swilagringging atau Arfamilah. Ia ditugaskan untuk mengawasi awan sebagai Dewa Awan.
Batara Sambo juga pernah memimpin Kerajaan Medang Prawa. Saat berada di Medang Prawa, Batara Sambo kedatangan Resi Atrakelasa. Resi tersebut kemudian diangkat menjadi patih di Medang Prawa.
Kisah Batara Sambo dan Saudaranya
Kelak Batara Sambo dan 4 adiknya, yaitu Batara Brama, Batara Indra, Batara Bayu, dan Batara Wisnu diutus oleh Batara Guru untuk membangun kerajaan di bumi. Batara Sambo ditugaskan untuk memimpin Medang Prawa dengan gelar Sri Maharaja Maldewa.
Pada suatu ketika, kelima kerajaan Putra Batara Guru dilanda perselisihan. Perselisihan kelima kerajaan ini dipicu oleh perselisihan Kerajaan Medang Pura yang dipimpin oleh Batara Indra dan Kerajaan Medang Gili yang dipimpin oleh Batara Brahma. Kelima kerjaan tersebut pun saling bermusuhan.
Konflik kelima kerajaan tersebut pun diselesaikan oleh Brahmana, anak Batara Ismaya. Lantas, kerajaan mereka dibagi berdasarkan rakyat yang dikuasainya. Batara Sambo kebagian memimpin binatang terbang dengan gelar Sri Maharaja Kagapati.
Selama 27 tahun bertahta di Medang Pura, Maharaja Kagapati akhirnya kembali ke Tanah Hindustan dan meninggalkan Medang Pura. Setelahnya, tak ada raja yang menjabat di Medang Pura.
Watak dan Kemuliaan Batara Sambo
Batara Sambo dikenal dengan keahliannya dalam berperang. Ia kerap didaulat sebagai panglima perang oleh para dewa.
Selain ahli perang, Batara Sambo juga dikenal sebagai tokoh yang mulia. Kemuliaannya berasal dari sifat jujur dan bertanggungjawab. Karena sifat jujur dan bertanggujawab itu, ia kerap disegani sebagai tokoh yang amanah.
Batara Sambo juga memiliki karakter yang bijaksana. Jika ada permasalahan-permasalahan yang sulit untuk dipecahkan, ia kerap dipanggil untuk dimintai pendapat. Tentu saja kepercayaan itu berasal dari tutur kata Batara Sambo yang baik dan sifatnya yang jujur dan amanah.