Ensipedia.id-Tasikmalaya. Beberapa hari yang lalu telah terjadi kenaikan suku bunga dengan basis sebesar 50 bps dengan persentase 5,25% dan pada empat bulan terakhir total kenaikan suku bunga telah mencapai 1,75%. Hal menandai akan adanya gejala tertentu dalam iklim moneter di Indonesia. Dalam konteks suku bunga kredit dan deposito, Bank Indonesia telah melakukan kebijakan dengan tingkat bunga sebesar 9,09% pada bulan Oktober. Hal tersebut meningkat dari Bulan Juli dengan bunga sebesar 8,94%.
Menurut Jaja selaku direktur dari Bank Central Asia (BCA) telah memberikan interpretasi mengenai kenaikan suku bunga yang telah diimplementasikan oleh Indonesia telah sesuai dengan kebijakan yang telah dilakukan oleh The Fed dengan nilai kenaikan oin pada kenaikan bunga The Fed sebesar 75 bps. Angka tersebut merupakan angka yang cukup besar dan signifikan. terlebih lai, penyesuaian dengan mata uang rupiah juga harus dipertimbangkan dalam segmen suku bunga agar nilai rupiah dapat terjaga.
Definisi Suku Bunga
Suku bunga merupakan suatu alat yang digunakan untuk memerangi tingkat inflasi pada suatu negara. hal tersebut dapat diimplementasikan dari kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh pemerintah. Apabila suku bunga tersebut naik, maka akan memberikan dampak pada jumlah permintaan, karena bunga yang tinggi akan membuat masyarakat berpikir kembali untuk meminjam uang ke bank. Sebaliknya, apabila suku bunga tersebut turun, akan menyebabkan permintaan uang akan naik dan masyarakat akan tertarik untuk meminjam uang di bank karena bunga yang cenderung lebih rendah.
Controlling dari kebijakan moneter merupakan hal yang sangat krusial untuk diimplementasikan, mengingat beberapa komponen dengan memperhatikan pengendalian suku bunga wajib dalam pengawasan. Apabila suku bunga mulai meningkat maka resiko, maka akan terjadi penurunan daya beli karena masyarakat akan cenderung menghemat uangnya dan menurunkan tingkat konsumsi, sehingga terjadi deflasi ekonomi. Hal tersebut akan berbalik jika terjadi penurunan suku bunga diluar kendali lembaga moneter suatu negara, apabila terjadi penurunan suku bunga, maka akan meningkatkan tingkat inflasi, karena rupiah sangat mudah didapatkan dengan asumsi, masyarakat meminjam uang lebih banyak dan nilai intrinsik dari suatu uang akan mengalami penurunan, dan harga akan melambung naik. Kenaikan suku bunga juga akan menyebabkan cost of money lebih tinggi yang akan memberikan dampak pada stagnasi pertumbuhan ekonomi.
Apakah Suku Bunga dapat berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi?
Jawabannya adalah iya, hal tersebut dapat dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Siwi Nur Indriani dengan judul artikel ilmiah adalah “Analisis Pengaruh Suku Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2005-2015“. Hasil penelitian tersebut memberikan bukti yang jelas bahwa secara parsial, tingkat inflasi dan kenaikan suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan antara variabel tersebut dikategorikan secara simultan dapat berpengaruh secara signifikan.
Studi Kasus Tentang Krisis Suku Bunga
Pada tahun 1997, terjadi krisis moneter yang melanda dunia dan tidak terkecuali Indonesia. Krisis tersebut terjadi akibat negative spread yang meluas sehingga perbankan tidak dipercaya sebagai salah satu lembaga yang mengurusi tentang keuangan atau sebagai lembaga intermediasi. Hal tersebut dikarenakan transaksi digantungkan pada kurs asing, sedangkan kurs asing mengalami pelemahan nilai. Dalam penyelesaian untuk mengatasi krisis moneter dan mengembalikan kepercayaan khususnya di Amerika Serikat, bank dunia telah memutuskan untuk memberikan bunga pinjaman lebih rendah dibanding suku bunga yang digunakan untuk tabungan. Sehingga, bank dapat memiliki penghasilan atau keuntungan dari hal tersebut yang akan memberikan dampak pada pengaturan kembali kebijakan moneter yang akan diaplikasikan.
Kesimpulan
Kenaikan suku bunga dapat memberikan dampak pada perilaku masyarakat. Karena sesuai yang dikatakan oleh pakar ekonomi klasik, bahwa manusia merupakan homo economicus yang berarti memiliki orientasi untuk senantiasa dalam melakukan kegiatan ekonomi baik dengan cara produksi, konsumsi, dan distribusi barang atau jasa. Tentu dalam setiap lini kegiatan ekonomi ada lembaga yang mengatur tentang kegiatan moneter dan memberikan kebijakan untuk menjaga stabilitas moneter yang ada. Segala bentuk yang dilakukan oleh Bank Indonesia tentunya disesuaikan dengan keadaan ekonomi masyarakat baik dalam sisi mikro maupun makro. Sebagai masyarakat kita harus berperan bijak dengan kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia sebagai lembaga moneter di Indonesia yang independen dan memiliki usaha untuk menstabilkan kondisi moneter yang ada di Indonesia.
Referensi
Hutauruk, Dina Mirayanti. 2022. “Suku Bunga Acuan BI sudah naik 1,75%, Begini Efeknya ke Bunga Kredit”. https://keuangan.kontan.co.id/news/suku-bunga-acuan-bi-sudah-naik-175-begini-efeknya-ke-kenaikan-bunga-kredit diakses pada 20 November 2022.
Indriyani, S., 2016. Analisis pengaruh inflasi dan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia tahun 2005–2015. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 4(2).
Mankiw N. Gregory, Dkk, Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Asia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2013.
Mc.Eachern, William A., 2000, Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer, Penerbit Salemba Empat.
Nopirin, 1992, Ekonomi Moneter, Yogyakarta : BPFE. Reksoprayitno, Soediyono, 2000, Ekonomi Makro (PengantarAnalisis Pendapatan Nasional), Edisi Kelima, Cetakan Kedua, Yogyakarta : Liberty. Rahardja,
Prathama dan Manurung, Mandala. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi–Mikroekonomi dan Makroekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Sukirno, Sadono, 2003, Pengantar Teori Makro Ekonomi, Jakarta : PT. Ra