Menilik Kisah Raja Inggris, Edward VIII yang Rela Turun Takhta Demi Menikahi Janda

ENSIPEDIA. ID, KENDAL – Kerajaan Inggris ternyata menyimpan berbagai kisah menarik dari para pemegang kekuasaan. Salah satunya adalah tentang kisah Raja Edward VIII yang memilih untuk melepas gelarnya karena menikah dengan seorang perempuan.

Edward VIII yang bernama lengkap Edward Albert Christian George Andrew Patrick David lahir di White Lodge, Richmond, Surrey, Inggris pada 23 Juli 1894. Ia merupakan anak dari raja Inggris sebelumnya, yaitu George V dan pasangannya Mary.

Edward VIII merupakan raja Inggris periode 20 yang memegang jabatan mulai 11 Januari 1936 hingga 11 Desember 1936. Ia dikenal oleh seluruh rakyat Inggris dan bahkan dunia karena keputusannya yang cukup nekat—melepas dan mengembalikan jabatannya pada Kerajaan setelah memerintah selama 326 hari.

Langkah itu ia ambil setelah Pemerintah Inggris Raya dan bahkan rakyatnya mengutuknya atas keputusannya ingin menikahi seorang janda asal Amerika Serikat bernama Wallis Warfield Simpson. Dalam pidatonya, ia mengaku tidak sanggup memikul beban berat menjadi seorang raja tanpa dukungan dari kekasihnya.

Naik Taktha di Umur 42

Di hari ulang tahunnya yang ke-16, Edward diangkat oleh kerajaan menjadi Pangeran Wales setelah ayahnya, George V naik takhta menjadi raja Kerajaan Inggris.

Ia sempat mengabdi di Angkatan Darat Inggris selama Perang Dunia I. Ia juga sering berkunjung ke luar negeri untuk menunaikan tugas kerajaan atas nama sang ayah.

Ketika ayahnya, Raja George V meninggal dunia pada 1936, Edward resmi menjadi ahli waris takhta dan menyandang gelar Raja Inggris Edward VIII pada 20 Januari 1936. Ia diangkat saat berusia 42 tahun.

Kisah Cintanya yang Unik

Meskipun umurnya telah menginjak 4 dasawarsa, ia belum menikah. Namun, dua tahun sebelum penobatannya itu ia telah jatuh cinta pada Wallis Warfield Simpson.

Wallis sendiri merupakan sosialita asal AS yang pernah bercerai 2x. Nah, dari latar belakang inilah yang kemudian membuat kerajaan menghalangi kisah cinta Edward VIII.

Sebelumnya, Edward VIII sudah memiliki rencana untuk menikahi Wallis di tahun 1936. Namun, di tahun itu ternyata sang ayah meninggal dunia dan ia diangkat menjadi raja yang justru membuat perasaanya menjadi semakin jauh dengan kekasih.

Berita mengenai kisah cintanya memang belum terekspos keluar dan hanya diketahui oleh anggota kerajaan. Pasalnya, informasi tersebut sengaja disembunyikan oleh kerajaan agar rakyat tidak mengetahuinya.

Ketika Edward VIII dinobatkan menjadi raja, ia mendapat antusias yang meriah dari rakyatnya. Namun, hal itu tidak bertahan lama setelah ia memutuskan untuk mengumumkan rencana pernikahannya ke publik.

Hal ini jelas mendapat pertentangan dari banyak pihak karena melanggar aturan kerajaan. Riwayat pernikahan Wallis membuat dirinya tak dapat diterima secara politik dan sosial sebagai permaisuri Raja Inggris.

Selain itu, Edward VIII juga memegang status sebagai kepala tituler Gereja Inggris yang di mana salah satu aturannya tidak mengizinkan pernikahan apabila mantan pasangan kekasih masih hidup. Hal tersebut jelas membuat Edward VIII berpikir dua kali.

Di awal Desember 1936, kabar pernikahannya telah mencuat ke publik dan menjadi topik utama surat kabar Inggris Raya. Tak hanya di Inggris Raya, ia bahkan juga dibicarakan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Raja Edward VIII sebagai seorang yang sadar akan konsekuensi berat memilih untuk melepas jabatannya dan turun takhta pada 11 Desember 1936. Ia tetap kekeh untuk menikahi Wallis walaupun harus rela turun takhta.

Pada 12 Desember 1936, tepat sehari setelah Edward VIII turun, kerajaan mengangkat George VI sebagai raja baru Kerajaan Inggris yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri. Edward VIII menjadi Raja Inggris dengan masa pemerintahan tersingkat.

Setelah itu, Edward VIII diangkat menjadi Adipati Windsor oleh George VI. Ia kemudian menikah dengan Wallis Warfield pada 3 Juni 1937 di Chateau de Cande, Perancis.

Gereja Inggris menolak memberikan pemberkatan pada pernikahan Edward VIII kala itu. Namun, seorang pastur dari County Durham bernama Robert Anderson Jardine menawarkan diri untuk melakukan pemberkatan. Hal itu kemudian disetujui oleh Edward VIII.

Edward VIII menginginkan adik-adiknya Adipati Gloucester dan Adipati Kent beserta sepupunya Lord Louis Mountbatten untuk menghadiri upacara pernikahannya, tetapi George VI melarang seluruh anggota keluarga kerajaan menghadiri upacara tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap Adipati Windsor dan istrinya.

Edward VIII meninggal di Paris pada 28 Mei 1972, dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-78. Jasadnya tetep dibawa pulang ke Inggris dan dimakamkan di Royal Burial Ground, Frogmore. Padahal, Edward VIII dan istrinya telah membuat perjanjian dengan Ratu Elizabeth II untuk dimakamkan di lahan yang telah mereka beli di Green Mount Cemetery, Baltimore, Amerika Serikat.

Setelah kematian suaminya, Willis Warfield semakin hidup menderita dengan penyakit demensia. Tahun ke tahun kesehatannya terus menurun, dan 14 tahun setelah kematian suaminya, tepatnya pada 1986 ia meninggal dunia dan dimakamkan di samping suaminya.

Hilmi Harsaputra
Menyukai bidang sosial-hukum, sosial-budaya, geografi, dan astronomi.

Latest articles