Melihat Penarikan Pajak di Jaman Romawi yang Jadi ‘Leluhur’ Toilet Berbayar

ENSIPEDIA. ID, KENDAL – salah satu arus pemasukan negara adalah melalui penarikan pajak. Pajak berfungsi untuk meningkatkan infrastruktur dan hal-hal yang menopang kebutuhan sehingga terwujud kemajuan demi kemakmuran masyarakat.

Banyak sekali bentuk penarikan pajak, dan hampir seluruh negara di dunia melakukan itu. Tak terkecuali bangsa-bangsa zaman dahulu, Bangsa Romawi. Ada keanehan di sana, mereka menarik pajak dari cairan urine.

Sistem pajak ini dimulai di zaman pemerintahan Kaisar Nero dan Vespasianus pada abad pertama masehi. Mereka menyebutnya sebagai pecunia non olet atau uang tidak bau.

Bangsa Romawi punya pandangan lain tentang urine. Cairan hasil metabolisme manusia ini justru digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Sebagai bahan pencuci pakaian hingga untuk sikat gigi, urine biasanya disiapkan dalam pot tanah liat raksasa yang biasanya dilakukan oleh penatu kuno. Pot itu akan ditaruh di tempat umum supaya bisa dikencingi siapapun. Selagi terbuka, urine yang terpapar udara akan terfermentasi dan akhirnya dapat digunakan.

Mineral dan bahan kimia yang terkandung dalam urine seperti amonia, fosfor dan kalium dapat bermanfaat bagi beberapa hal. Seperti larutan amonia yang telah terfermentasi dapat digunakan untuk mencuci pakaian, dan menghilangkan karat pada besi. Tak hanya itu, amonia juga dapat memutihkan wol dan linen sehingga berguna untuk industri dan pedagang tekstil.

Bangsa Romawi yang percaya urine dapat membersihkan gigi dan mencegah pembusukan, membuat mereka memanfaatkannya sebagai obat kumur. Sementara pasta gigi dibuat dengan campuran batu apung.

Industri yang kala itu masif menggunakan urine, membuat Kaisar Nero memberlakukan pajak atasnya. Sistem ini berlangsung sampai masa Vespasianus, tokoh pengganti Nero.

Pajak yang juga disebut vectigal urine ini dibebankan pada pengumpul urine. Mereka yang membuka tempat kencing umum akan dikenai pajak ini. Urine juga dikumpulkan dari toilet umum masyarakat kelas atas.

Pajak harus dibayarkan sebelum mereka mengambil urine, kemudian dikumpulkan pada tangki septik tank dan didaur ulang. Hal ini akan meningkatkan nilai guna dari urine itu sendiri.

Setelah berhenti cukup lama, sistem ini kembali berlangsung di masa Vespasianus. Ia membuat sistem toilet umum berbayar pertama di mana hasilnya dikelola secara pribadi oleh pemilik, tetapi juga dibebankan biaya pajak untuk negara.

 

 

 

 

Hilmi Harsaputra
Menyukai bidang sosial-hukum, sosial-budaya, geografi, dan astronomi.

Latest articles