ENSIPEDIA.ID, Jakarta – Efek rumah kaca adalah sebuah proses alami ketika panas matahari terperangkap di atmosfer Bumi. Hal ini mengakibatkan suhu di Bumi meningkat. Lalu, kok bisa terjadi efek rumah kaca? Nah, mari kita bahas prosesnya.
Jika kita ilustrasikan, efek rumah kaca sama dengan ketika kita berada di dalam mobil yang sedang parkir di bawah terik matahari. Kemudian, tutup semua jendelanya. Sebagian dari sinar matahari akan keluar dan ada pula yang terjebak di dalam. Hal ini akan membuat kamu merasa gerah di dalam mobil dan dengan segera menyalakan AC atau membuka jendela.
Dalam terjadinya proses efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan membentuk lapisan yang menyelimuti Bumi. Gas ini berupa CO2, metana, NO2 (nitrogen dioksida) serta beberapa gas lainnya yang muncul dari reaksi alamiah industri.
Bumi dilapisi oleh lapisan atmosfer. Dengan proses efek rumah kaca, akan terdapat gas yang melayang di antara keduanya. Hal ini menyebabkan panas Bumi memantul dan harus keluar. Namun, pada prosesnya panas akan kembali masuk sehingga suhu naik. Pada awalnya, kondisi Bumi hanya akan menghangat saja, tetapi jika terus menerus berlanjut, planet ini akan mengalami pemanasan yang dikenal dengan pemanasan global atau ‘global warming’.
Efek rumah kaca merupakan hal yang wajar. Akibat hal tersebut, suhu di bumi terasa hangat. Bila tidak, suhu dapat mencapai -18°.
Akan tetapi, jangan beranggapan bahwa proses ini sepenuhnya adalah proses alamiah yang tidak ada kaitannya dengan aktivitas manusia. Kegiatan manusia juga memengaruhi meningkatnya gas rumah kaca. Contohnya seperti penggunaan transportasi dan aktivitas industri yang menggunakan bahan bakar fosil, sampah organik yang membusuk sehingga menghasilkan gas metana, perusakan hutan secara besar-besaran, serta sisa limbah organik pertanian dan peternakan yang tak diolah dengan benar. Limbah-limbah tersebut bila dibiarkan akan menghasilkan gas metana dan bila dibakar akan menghasilkan CO2.
Apa dampak yang akan timbul jika terjadi efek rumah kaca secara berlebihan?
Tentu saja, suhu di bumi akan naik. Es di kutub utara akan mencair, yang akan mengakibatkan bencana-bencana alam seperti banjir, erosi, dll.Tentu saja, suhu di bumi akan naik. Es di kutub utara akan mencair, yang akan mengakibatkan bencana-bencana alam seperti banjir, erosi, dll.
Bagaimana cara mengatasi efek rumah kaca agar tidak merugikan manusia?
- Mudahnya, kita dapat memulai penghijauan. Pohon dapat menyerap CO2 yang menjadi salah satu akibat terjadinya efek rumah kaca.
- Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan, seperti motor listrik atau bersepeda.
- Mengurangi penggunaan plastik yang dapat menghasilkan gas metana. Dengan ini, kamu juga akan mengurangi jumlah sampah plastik.
Mempraktikkan langkah-langkah ini, kamu bukan hanya peduli sama diri sendiri. Tetapi juga dengan Bumi dan kehidupan di dalamnya.
Efek rumah kaca tidak sepenuhnya hal yang buruk, justru terdapat beberapa manfaat yang sangat menguntungkan kehidupan makhluk hidup. Namun, jika berlebihan, dapat mengakibatkan permasalahan yang berdampak bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.