
ENSIPEDIA.ID, Kendal – Kecanggihan teknologi di zaman sekarang merupakan salah satu pertanda bahwa dunia mulai masuk ke era modern. Era di mana teknologi mulai berkembang dengan pesat dan dapat membantu serta memudahkan aktivitas manusia.
Teknologi juga biasanya dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan, semakin tinggi teknologinya menandakan bahwa sebuah negara tersebut sudah maju. Oleh karena itu, banyak orang mengembangkan teknologi lebih jauh lagi.
Berkenalan dengan Cyborg

Menurut Manfred E. Clynes dan Nathan S. Kline, cyborg adalah makhluk dengan bagian tubuh organik sekaligus biomekatronik .
Sedangkan pada umumnya, pengertian organisme sibernetik atau cyborg adalah makhluk hidup yang digabungkan dengan mesin/robot sehingga dilengkapi dengan teknologi yang canggih.
Seperti yang kita lihat di film-film, cyborg sendiri memiliki kemampuan yang biasa seperti manusia pada umumnya, mereka dapat mengubah diri menjadi setengah robot atau bahkan memiliki senjata di tubuhnya. Eits tapi ingat, itu fiksi ya.
” Cyborg ” Pertama di Dunia Nyata

Ternyata, cyborg sudah ada di dunia loh. Ialah Neil Harbisson, seorang pria yang berasal dari Inggris ini secara resmi dinyatakan sebagai manusia cyborg pertama di dunia.
Ia memiliki antena yang terhubung langsung ke tubuhnya. Neil mengatakan, antena itu, alat pembantu saja, tetapi juga termasuk anggota tubuhnya.
Ia adalah manusia pertama di dunia yang berhasil mengimplan sebuah alat ke dalam tubuhnya. Antena tersebut telah tergabung di tubuhnya sejak tahun 2004.
Untuk diketahui, Neil Harbisson adalah penderita buta warna total yang tidak dapat melihat warna selain hitam dan putih.
“Saya mencoba untuk menemukan dokter dan itu sungguh sulit, karena saya harus berbicara dengan komite bio-etika tapi mereka mengatakan hal itu tak etis,” tutur Neil pada saat berpidato kepada sejumlah mahasiswa Universitas Curtin, di Perth.
Karena keterbatasannya, Neil tidak mengetahui untuk mengetahui “bagaimanakah sebuah warna itu?” Ia kemudian mencari seorang dokter yang dapat membantunya mewujudkan keinginannya tersebut.
Setelah yang tidak lama, ia menemukan dokter yang dianggap tepat untuk membantunya, hingga saat identitas dokter tersebut tetap anonim dan satu-satunya informasi tentang dokter tersebut adalah berasal dari Barcelona.
Neil yakin antena itu dapat membantu dirinya untuk melihat spektrum suatu warna di luar penglihatan manusia, bahkan seperti warna infra-merah dan ultra-violet.
mekanismenya adalah antena itu dapat menangkap frekuensi cahaya, kemudian frekuensi tersebut masuk ke sebuah chip dan mengubah getaran. Getaran tersebut berubah menjadi suara di telinga.
“Antena menangkap frekuensi cahaya dan masing-masing frekuensi cahaya masuk ke sebuah chip yang lalu bergetar. Kemudian getaran di tengkorak saya menjadi suara di bagian telinga saya. Jadi saya bisa mendengar warna rekaman yang berbeda,”.
Neil menggambarkan hal ini sebagai temuan baru yang luar biasa.
“Bagi saya, warna adalah sensasi baru ini, ini bukan unsur visual, bukan unsur radio,” sebutnya.
“Ini adalah getaran di tengkorak saya, ini adalah rasa yang mandiri,” lanjut Neil.
Tak hanya dapat memproses warna, antena tersebut juga terhubung dengan koneksi internet. Dengan kemampuan itu, ia dapat menerima warna serta gambar langsung ke kepalanya melalui perangkat eksternal.
Ia mengatakan dapat menerima gambar dan warna dari benua lain dengan cepat.
“Saya bisa menerima warna dari belahan dunia lain. Jadi ada lima orang yang bisa mengirim warna dari jam 10 pagi-10 malam, langsung ke kepala saya. Rasanya seperti memiliki mata di setiap benua,” katanya.
Atasnya tersebut, Neil mengatakan bahwa dia tak menggunakan teknologi, tetapi sesungguhnya dialah teknologi