ENSIPEDIA.ID, KENDAL – tahun 2022 menjadi tahun pertama di mana mudik kembali diperbolehkan setelah sebelumnya tertunda akibat pemberlakuan PSBB dan PPKM masa darurat pandemi Covid-19.
Saat ini, jalanan di berbagai daerah mulai terlihat padat dan mengalami kemacetan sedang hingga parah. Seperti yang terjadi di jalan menuju Pelabuhan Merak. Para pengendara motor dan mobil berdesakan di Sabtu (30/4) pagi, hari yang diprediksi menjadi puncak arus mudik tahun ini.
Pelabuhan Merak dipenuhi oleh pemudik yang hendak pergi ke Pulau Sumatera. PT ASDP Indonesia Ferry menuturkan antrean panjang yang terjadi di Merak disebabkan oleh banyaknya penumpang kapal yang belum membeli tiket.
Dilansir dari cnbc.indonesia, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengatakan, antrean kendaraan yang keluar pelabuhan salah satunya disebabkan oleh pemudik yang sudah masuk ke pelabuhan tapi belum membeli tiket.
“Jadi gini yang terjadi banyak sekali penumpang yang datang belum punya tiket. Jadi kami ingatkan kembali bagi seluruh calon pemudik, apabila ingin melakukan perjalanan melalui Ferry, kami sarankan untuk membeli tiket di luar pelabuhan sebelum masuk pelabuhan. Tiket kami bisa dibeli lewat Ferizy,” ujar Shelvy dikutip CNN Indonesia, Jumat (29/4/2022)
PT ASDP Indonesia Ferry juga memperoleh laporan terkait masalah lain, yaitu tiket yang kadaluwarsa akibat macet panjang. Oleh karena itu, pihaknya memilih untuk tetap memperbolehkan penumpang naik kapal dengan bantuan petugas mudik yang telah disediakan.
“Apabila ada pengguna jasa yang memang mengalami kemacetan karena ada penyekatan dari kepolisian atau keterlambatan, dalam periode Lebaran ini akan membantu untuk mengakomodir pengguna jasa agar bisa naik ke atas kapal,” terangnya.
PT ASDP Indonesia Ferry menyebut setidaknya ada sekitar 184.521 pemudik yang sampai Jumat malam (29/4) belum menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera. Juga masih terdapat 35.989 sepeda motor, 4.523 mobil dan 1.285 bus juga belum tiba. Diperkirakan, para pemudik itu akan memenuhi Pelabuhan Merak pada Jumat malam hingga Minggu (1/5) mendatang.
“Kalau menurut perkiraan kami H-2 dan H-1 masih ada pemudik yang menyeberang, dari data dibanding 2019 masih ada sekitar 40 persen yang akan melakukan perjalanan,” kata Shelvy Arifin.