ENSIPEDIA.ID – Sejumlah turis asing di Pulau Dewata Bali membuat kegaduhan publik setelah beberapa tingkah laku mereka yang dianggap meresahkan. Tak sedikit turis asing yang kerap bertindak sesuka hati dan menganggu ketertiban publik.
Misalnya video yang banyak beredar di media sosial yang memperlihatkan bule yang mengendarai motor matic secara ugal-ugalan.
Ada pula turis asing di Bali yang mengotori tempat suci hingga tidak menghargai budaya setempat.
Yang lebih parah, ada oknum turis asing yang menggunakan visa wisata untuk bekerja hingga membuat usaha ilegal tanpa izin usaha. Mereka juga memalsukan dokumen-dokumen identitas sehingga tidak terendus oleh pihak berwajib.
Kelakuan turis asing tersebut ditanggapi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. Menteri yang kerap dipanggil Sandi itu akan menindak tegas wisatawan asing yang kerap berbuat ugal-ugalan.
“TIDAK ADA KOMPROMI bagi oknum wisatawan yang menyalahgunakan visanya untuk menjadi pekerja ilegal! Bagi siapapun oknum wisatawan yang berani mengakali peraturan yang sudah kami buat, akan kamu TINDAK TEGAS sesuai dengan hukum yang berlaku,” tulis Sandi dalam akun sosial instagram @sandiuno.
Sandiaga Uno menghimbau kepada turis agar menaati aturan yang ada di Indonesia. Walaupun pemerintah membukakan pintu yang lebar dan melebarkan karpet merah bagi wisatawan, hal ini tidak berarti bahwa turis asing bisa berbuat semena-mena.
“Harus patuh dalam koridor hukum dan norma yang ada,” ucap Sandi.
Sandi berharap agar seluruh masyarakat Indonesia menjadi mata bagi pariwisata Indonesia. Hal ini dilakukan agar para wisatawan asing tetap tertib dan menjaga keharmonisan wisata di Indonesia.
“Saya meminta dukungan dan kolaborasi sari seluruh insan pariwisata di Indonesia, untuk memberikan pendampingan dan pengawasan kepada wisatawan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” harap Menparekraf.
Sementara itu Gubernur Bali, I Wayan Koster mulai membuat aturan tentang pelarangan bagi turis asing untuk menyewa sepeda motor. Hal ini dilakukan mengingat banyak turis asing yang mengendarai motor secara tidak taat atutan.***