Mendengar Keluh Kesah Sopir Angkot dan Ojol Setelah Naiknya Harga BBM

ENSIPEDIA.ID – Kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah dikeluhkan oleh masyarakat. Salah satu sektor yang paling berdampak dari kenaikan harga BBM ini ialah sektor transportasi.

Para pengemudi angkutan umum kota (angkot) dan pengemudi ojek online (ojol) sedang merasakan kebimbangan. Mereka mengeluhkan terkait tarif angkutan yang masih sama sedangkan harga bahan bakar telah melonjak naik.

Beberapa perkumpulan sopir angkot di beberapa kota bahkan telah menaikan tarif harga. Namun, mereka masih khawatir terkait konsumen atau pelanggan yang semakin sepi akibat kenakan harga tersebut. Sebelum kenaikan harga BBM saja mereka setengah mati untuk mengejar setoran. Apalagi setelah tarif dan harga BBM merangkak naik.

Salah seorang sopir angkot di wilayah Jakarta Timur merasakan dilema penaikan tarif akibat biaya bensin kendaraan terkadang lebih mahal dibandingkan pendapatan.

“Pendapatan jauh berkurang, malah kita nombok bensin,” kata Junaedi, sopir angkot Krenji – Klender saat diwawancarai oleh Tempo.co.

Khairil Hermansyah, seorang sopir angkot di Bogor, Jawa Barat mengungkapkan hal yang sama. Ia mengeluhkan keputusan pemerintah datang di waktu yang tidak tepat. Pasalnya, para sopir angkot belum pulih dari terpaan gelombang covid-19, sekarang harus dihadapkan pada cobaan kenaikan harga BBM.

“Udah mah tahun lalu kita susah, sekarang dibikin susah lagi. Ibarat kata, baru napas, udah disumbat lagi hidung kita. Mati pelan-pelan kalau begini,” tuturnya saat diwawancarai oleh Kompas.com.

Kesulitan menutupi biaya bahan bakar terhadap pendapatan tidak hanya dirasakan oleh sopir angkot, melainkan juga dirasakan oleh pengemudi ojek online.

Ali, seorang driver ojol di Semarang, Jawa Tengah mengeluhkan kenaikan harga BBM. Ia menyayangkan kenaikan BBM belum dibarengi oleh kenaikan tarif angkutan.

“Katanya kalau BBM naik, tarif ojol juga bakal naik. Mana, sampai sekarang ongkos ojol masih sama,” ujar Ali seperti yang dikutip melalui Kompas.com.

Kenaikan harga BBM berpengaruh pada biaya konsumsi bensin yang dibutuhkan oleh pengemudi. Seorang pengemudi ojol, Nisar, menuturkan bahwa biaya yang sering mereka gunakan sebanyak 20.000 sehari atau senilai 2,3 liter. Tentunya pengeluaran yang mereka keluarkan akan mengalami penambahan seiring naiknya harga BBM.

“Ini terlalu berat, mestinya pemerintah memikirkan dampaknya ke sektor transportasi termasuk driver ojol seperti kami,” tutur Nisar.

Latest articles