ENSIPEDIA.ID – Gusdur atau KH. Abdulrahman Wahid merupakan tokoh nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden ke-IV RI. Gusdur dikenal sebagai seorang ulama dan negarawan yang memiliki rasa humor yang tinggi. Seringkali dialog-dialog beliau berikan dengan cara yang jenaka dan bermakna dalam.
Walaupun disampaikan dengan sebuah humor, lelucon-lelucon Gusdur kerap kali menyentil pahitnya realita bernegara di Indonesia. Terdapat satire dan kritik sosial yang dalam di setiap guyon yang beliau lantunkan.
Di balik humor-humor Gusdur yang diwarnai canda tawa, tak sedikit humor tersebut yang jika ditarik ke zaman sekarang, kemungkinan akan dipermasalahkan oleh beberapa pihak. Contoh kasus, pada tahun 2020 silam, seorang netizen yang bernama Ismail Ahmad sempat diperiksa oleh Polres Kab. Kepulauan Sula karena mengunggah salah satu lelucon gusdur tentang 3 polisi jujur.
Selain konteks waktu, keamanan humor Gusdur juga melekat pada diri Gusdur itu sendiri. Artinya, jika ada orang lain yang mengungkapkan humor semacam Gusdur, kemungkinan orang tersebut akan didemo berjilid-jilid. Hal ini disebabkan oleh kharisma dan kecerdasan Gusdur itu sendiri dalam merangkai kritik dalam sebuah kejenakaan.
Nah, berikut 5 lelucon Gusdur yang jika dibawakan pada zaman sekarang kemungkinan akan dipermasalahkan.
1. Sate Babi
Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
Ajudan Gusdur bertanya, “Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?”
Gus Dur menjawab, “Babi.”
Ajudan Gusdur kembali bertanya, “Yang lebih haram lagi, Gus.”
Gusdur kembali menjawab, “Mmmm … babi mengandung babi!”
“Yang paling haram?” tanya Ajudannya lagi.
“Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!” tukas Gusdur.
Sumber: okezone.com (1 September 2009)
2. Yang Paling Dekat dengan Tuhan
Dalam sebuah kesempatan, Gusdur bercerita tentang perbedaan agama. Tokoh dalam cerita tersebut adalah para pemuka-pemuka agama. Begini ceritanya:
Pendeta: “Kami dekat sekali dengan Tuhan. Jadi kami memanggil Tuhan Anak, Tuhan Bapak.”
Bhiksu menimpali: “Kami juga dekat. Bukan manggil Bapak, tapi Om. Lha, bagaimana dengan Anda Pak Kyai?”
Pak Kyai Menjawab: “Boro-boro deket, manggil-Nya aja mesti make menara.”
Cerita Gusdur di atas, diakhiri dengan riuh ketawa seisi ruangan.
Sumber: Youtube Jas Hijau
3. Nyi Roro Kidul Dipaksa Berjilbab
Pada sebuah wawancara, Gusdur menceritakan kesannya saat ditanya oleh salah satu pembawa acara di TVRI.
Gusdur ditanyai tentang sebab-sebab gempa bumi di Bantul. Gusdur pun mengelak karena ia sebenarnya bukan ahli geologi.
“Bukan ahli geologi, bukan apa. Tapi, ya sudahlah.” Gusdur pun tetap menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah lelucon, “Itu mungkin gempa bumi terjadi karena Nyai Roro Kidul Dipaksa pakai Jilbab.”
Sumber: Youtube Jas Hijau
4. Tiga Jenis Setan
Gusdur kepada sahabat-sahabatnya menjelaskan 3 jenis setan.
“Ada setan sejenis jin. Jika dibacakan ayat kursi, maka setan jenis ini akan kabur, lari terbirit-birit.” Setan jenis pertama menurut Gusdur.
“Kedua, jenisnya tidak jelas. Tetapi, jika dilempar dengan kursi mereka juga akan lari,” lanjut Gusdur.
“Sementara setan jenis ketiga sama sekali tidak takut dilempar kursi atau dibacakan ayat kursi. Setan jenis ini gemar berebut kursi.”
“Setan Senayan namanya,” ungkap Gusdur disambut tawa sahabat-sahabatnya.
Sumber: NU Online
5. Proyek Surga-Neraka
Kisah ini dituangkan dalam sebuah buku Kisah-Kisah Jenaka dan Pesan-Pesan Keberagaman’ karya Marwini. Gusdur berkisah tentang musyawarah penghuni neraka dan penghuni surga kluster Indonesia.
Dalam musyawarah tersebut, mereka sepakat akan membangun jembatan penghubung antara neraka dan surga. Tujuannya, agar mereka lebih mudah dalam bersilaturahmi.
Namun demikian, tampak penghuni neraka lebih cepat dalam bergerak menyelesaikan jembatan tersebut. Sementara itu, penghuni surga malah terlihat lebih lambat.
Melihat itu, penghuni neraka kesal. “Jembatan kami sudah selesai, kalian kok belum melakukan apa-apa!?” ujar perwakilan penghuni neraka.
“Lah, bagaimana kami mengerjakan pembangunan jembatan? Wong pimpinan proyek, pemborong sampai menteri-menterinya di neraka semua,” terang salah satu penghuni surga membalas protes para penghuni neraka.
Itulah tadi 5 humor gusdur yang cukup menyentil kehidupan-kehidupan beragama dan bernegara di Indonesia.