Menkes: Kelahiran 1980 ke Bawah Punya Antibodi Lawan Cacar Monyet, Kok Bisa?

ENSIPEDIA.ID, KENDAL – Melansir dari alodokter.com, cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Cacar monyet atau monkeypox pertama kali muncul di negara Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Cacar monyet kembali menyerang dunia pada pertengahan tahun kemarin. Tercatat hingga saat ini ada lebih dari 78 negara yang telah mengonfirmasi kasus positif cacar monyet pada warganya.

Di Indonesia sendiri, pada tanggal 19 Agustus 2022 kemarin telah terkonfirmasi satu warga domisili DKI Jakarta berusia 27 tahun yang tertular cacar monyet. Pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan keluar negeri dan baru datang di Indonesia pada 8 Agustus 2022.

Kelahiran 1980 punya Antibodi Lawan Cacar Monyet

Vaksin Cacar Air, merupakan vaksin virus pertama yang ditemukan | Alodokter

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa orang-orang yang lahir tahun 1980 ke bawah punya antibodi untuk lawan virus cacar monyet. Namun, ia menyebut antibodi tersebut tidak seratus persen efektif melindungi, tetapi dirasa mampu melawan virus tersebut. 

“Jadi buat teman-teman yang lahir 1980 ke bawah kayak saya ini, tua-tua itu terproteksi. Mungkin enggak 100 persen, tapi terproteksi,” kata Budi dalam konferensi pers “Health Working Group Meeting G20″ di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Senin (22/8/2022).

Lebih jelasnya, ia mengatakan antibodi itu didapat dari vaksinasi cacar air yang berlaku seumur. Vaksin cacar air merupakan vaksin virus pertama yang ditemukan di dunia, yaitu pada 1796 oleh Edward Jenner.

Sekitar tahun 1980-an, WHO mengumumkan bahwa cacar air dinyatakan hilang atau musnah dari bumi. Hal itu yang menjadikan cacar sebagai penyakit pertama yang berhasil diberantas habis okeh manusia.

Di Eropa, cacar air tidak berlangsung lama sehingga vaksinasi tidak diberikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Berbeda dengan di Asia yang mayoritas penduduknya telah menerima vaksin cacar air, karena pada saat itu virus cacar air sangat lama menetap sehingga menjadi penyakit menular akut.

“Orang Indonesia karena dulu karena pandemi cacarnya masih kena, orang-orang kayak saya itu divaksinasi cacar sehingga masih ada antibodinya. Dengan demikian, diharapkan orang-orang yang lahir dibawa 1980 seharusnya masih ada antibodinya,” kata dia.

Untuk informasi, saat cacar air kembali berkembang di seluruh dunia, WHO melakukan serangkaian penelitian untuk menguji efektivitas vaksin cacar air dalam mencegah virus cacar monyet.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa vaksin virus cacar air 85 persen mampu mencegah cacar monyet. Namun, WHO dan badan kesehatan lainnya akan tetap membuat vaksin baru guna memaksimalkan perlawanan terhadap cacar monyet.

 

 

 

 

 

 

 

Hilmi Harsaputra
Menyukai bidang sosial-hukum, sosial-budaya, geografi, dan astronomi.

Latest articles