ENSIPEDIA, ID. Madiun — Baru-baru ini tengah populer series dokumenter kriminal dari Korea Selatan dengan judul In the Name of God: A Holy Betrayal yang telah ditayangkan di salah satu platform streaming terkenal pada tanggal 3 maret lalu.
Dalam series tersebut menceritakan 4 oknum pemuka agama dengan kultus sesatnya di Korea Selatan yang melakukan tindakan manipulasi dan penipuan, hingga yang paling parah adalah pelecehan seksual kepada para jemaatnya. Penipuan tersebut berupa pengakuan diri sebagai Nabi, Utusan Tuhan, bahkan mengakui dirinya sebagai Tuhan itu sendiri.
Film yang disutradarai oleh Cho Seoung Hyun ini telah ditayangkan sebanyak delapan episode dalam satu musimnya. Terdapat 4 Kultus sesat yang diangkat diantaranya adalah, JMS, Five Oceans, The Baby Garden, dan Manmin Central Church, beserta pimpinannya.
Sempat mengalami kesulitan karena harus menghadapi tuntutan pengadilan yang diajukan oleh pengikut JMS sebelum terluka, akhirnya serial dokumenter tersebut tetap bisa tayang. Berikut mari kita bahas bersama fakta-fakta di balik serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal.
1. Keterlibatan anggota keluarga pengurus sebagai korban kultus sesat serta pengerjaan serial dokumenter secara diam-diam tanpa sepengetahuan sang istri

Terseretnya anggota keluarga sebagai korban kultus sesat, membuat sutradara Cho Seoung Hyun termotivasi untuk mengangkat serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal.
Dalam sebuah wawancara dengan Naver Cho Seoung Hyun mengakui bahwa ia tidak takut sama sekali apabila nanti mendapatkan ancaman dari salah satu kultus sesat tersebut. Ia lebih memilih keselamatan para korban daripada keberanian mereka dalam mengungkapkan kebenaran.
Demi keselamatan istri dan anaknya, saya mengerjakan serial dokumenter secara diam-diam tanpa sepengetahuan mereka bahkan sempat menyiapkan surat cerai agar istri dan anaknya tidak diincar.
2. Tuduhan kepada staff televisi yang diduga menjadi pengikut salah satu kultus sesat.

Dalam sebuah wawancara pada media Korea, Cho Seoung Hyun menyebutkan bahwa pengikut JMS ada di berbagai stasiun TV, salah satunya adalah MBC. Beberapa orang terpandang di Korea Selatan juga dipercaya mengikuti ajaran sesat kultus tersebut.
3. Terseretnya anggota keluarga boyband yang diduga melakukan afiliasi dengan kultus sesat

Praktis desas-desus anggota keluarga salah satu boyband terkenal sebagai pengikut ajaran kultus sesat juga mulai mencuat kepermukaan. Dilansir dari berbagai sumber salah satunya adalah orang tua dari boyband DKZ kyoungyoon.
Kecurigaan ini bermula setelah penemuan warganet perihal tempat umum yang diduga berafiliasi dengan JMS. Salah satunya adalah kafe milik orang tua kyoungyoon.
Pihak kyoungyoon yang diwakili oleh agensi membuat pernyataan resmi yang menjelaskan bahwa awalnya organisasi yang dimaksud hanyalah sebuah gereja biasa. kyoungyoon baru menyadari bahwa gereja tersebut menganut aliran sesat setelah menyaksikan serial In the Name of God: Pengkhianatan Suci.
Setelah mengetahui fakta yang sebenarnya bisnis kafe yang dijalankan oleh orang tua kyoungyoon langsung berhenti beroperasi.
4. Pemimpin kultus terlibat kasus pelecehan seksual.

Jeong Myeong Seok merupakan salah satu pemimpin kultus JMS yang terlibat dalam urusan memalukan. Dalam serial dokumenter tersebut dijelaskan bahwa ia kerap melakukan perbuatan melecehkan secara seksual berupa hukuman kepada para pengikut wanitanya dengan dalih penghapusan dosa. Menurut informasi yang tersebar, kurang lebih 10.000 wanita menjadi korbannya. Jeong Myeong Seok juga menyebut dirinya sebagai Tuhan sedangkan para wanita yang ia perkosa dijuluki sebagai “pengantin Tuhan”.
5. Menghadapi berbagai tuntutan serta terancam gagal tayang.

Perwakilan dari JMS atau providence melayangkan gugatan karena In the Name of God dianggap menampilkan tudingan-tundingan palsu. Serta dinilai mampu mengganggu proses hukum dari pimpinan mereka, Jeong Myeong Seok, yang saat ini sedang berlangsung.
Namun, perjanjian tersebut tidak disepakati. Menurut Pengadilan Distrik Barat Seoul, serial drama dokumenter tersebut merupakan tayangan yang berdasarkan materi objektif dan subjektif. .
Hal yang sama juga dilakukan pihak kultus Baby Garden. Pasalnya pada serial dokumenter tersebut justru episode ke 5 dan 6 secara khusus membahas tentang mereka serta pemimpin mereka yaitu, Kim Ki-soon. Dari pihak Baby Garden mengajukan permohonan agar tidak ditayangkan kedua episode tersebut serta mengajukan tuntutan ganti rugi sejumlah 10 juta won setiap hari selama kedua episode tersebut masih ditayangkan pada platform streaming terkait.
6. Kesuksesan Besar In the Name of God: A Holy Betrayal serta resiko yang harus dihadapi sang sutradara

Sejak penayangan perdananya pada 3 Maret 2023, In the Name of God: A Holy Betrayal telah meraih banyak kesuksesan baik di Korea maupun beberapa negara atas keberaniannya mengungkap fakta tentang 4 budaya sesat yang ada di Korea. Serial ini pun menduduki peringkat 1 pada platform streaming terkait di beberapa negara. Setelah kesuksesan tersebut, Cho Seung Hyun berencana menggarap season 2.
Akibat keinginannya untuk menggarap season 2, Cho Seung Hyun selaku sutradara mendapatkan ancaman pembunuhan. Pihak Netflix selaku penyedia platform layanan streaming, melakukan pengamanan ketat kepada sang direktur saat sedang melakukan konferensi pers.
7. Tak hanya sang sutradara dan keluarganya, beberapa orang yang terlibat dalam pembuatan serial dokumenter juga mendapatkan teror dan ancaman.

Maple Yip merupakan salah satu korban dari Jeong Myeong Seok yang berani membeberkan fakta tentang kebusukan JMS, mendapatkan teror berupa diikuti dari Bandara Incheon hingga ke hotelnya. Bahkan terus diawasi oleh sebuah mobil di luar hotelnya.
Hal serupa juga dialami oleh korban yang lain. Saat tengah melakukan syuting, diluar sedang hujan sehingga mereka semua melihat ke arah jendela. Sesaat kemudian mereka menerima SMS yang mengatakan ‘Kamu juga melihat ke luar jendela? Hujan.’ Bagi Cho Seung Hyun itu cukup menakutkan.
Itulah beberapa fakta dari serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal. Serial tersebut dapat kamu tonton dalam platform streaming resmi netflix.