Mandor Proyek Masjid Zayed Solo Utangi Rumah Makan sampai Rp145 Juta, Ghibran: Cari Mandornya!

ENSIPEDIA. ID, KENDAL – Mandor proyek Masjid Sheikh Zayed (MSZ) dikabarkan berutang ke rumah makan dengan nominal mencapai Rp145 juta. Pemilik rumah makan, Dian mengatakan sebelumnya sudah ada perjanjian dari para mandor untuk membayar tagihan makan.

Dari keterangan Dian, para mandor mengatakan akan membayar uang makan dua minggu sekali. Namun kenyataannya, mereka selalu tidak membayar sesuai dengan kesepakatan.

“Ada perjanjian, perjanjiannya di awal dua minggu sekali pasti terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya, dari segi perusahaannya, nggak on time, nggak dua minggu sekali. Bahkan terkadang empat minggu sekali baru dibayar,” ucap Dian.

Dian menuturkan utang itu berjalan sudah hampir 3 tahun terhitung sejak awal 2020. Utang Rp145 juta itu disebut ulah tiga mandor berinisial N, G dan GM. N dan G merupakan orang Demak, sedangkan GM berasal dari Purwodadi.

“Untuk yang N utangnya sekitar Rp 65 juta, G sekitar Rp 55 juta dan GM Rp 35 juta-an,” ujarnya.

Sampai Jual Perhiasan

Dengan waktu yang terus berjalan, Dian berharap para mandor segera membayar utangnya. Namun, hingga kini utang tersebut tak kunjung dilunasi. Dian mengaku sampai menjual perhiasannya untuk menutupi biaya yang minus.

“Pelunasan (mengharap) karena sudah terlalu lama banyak hutang sana sini untuk penutupan, saya pun sudah menjual perhiasan,” ungkap Dian.

Walikota Solo Sampai Kaget

Walikota Solo Ghibran Rakabuming Raka mengaku kaget dengan utang para mandor itu yang sampai mencapai ratusan juta.

“Ini nek do mangan neng warung rasah kasbon (kalau makan di warung jangan kasbon). Ndang dibayar mesak ke seng dodol (kasihan yang jual),” katanya.

Dirinya mengaku sudah mengetahui mandor-mandor yang berutang dan akan menghubunginya.

“Tetapi yang di masjid Gilingan (Zayed) sudah tahu orangnya. Dalam bentuk uang (pelunasan). Waskita juga tidak akan lepas tangan,” ungkap Gibran.

Ghibran juga menegaskan bahwa ini murni kesalahan mandor dan bukan merupakan tanggung jawab Waskita.

“Sudah ditelepon mandornya, mandornya yang salah. Dari Waskita (kontraktor) sudah menyelesaikan tugasnya, kewajibannya, nah ini salah mandornya,” tuturnya.

Ghibran berharap masalah ini dapat diselesaikan minggu ini sehingga tidak menyulitkan pemilik warung.

Untuk diketahui, Masjid Raya Sheikh Zayed yang berlokasi di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta itu merupakan bentuk kerjasama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA). Masjid ini didanai sepenuhnya oleh UEA yang menelan dana sebesar Rp300 miliar.

Masjid MSZ ini baru diresmikan pada 14 November 2023 setelah proyeknya mulai dibangun pada awal 2020. Peresmian tersebut dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Pangeran UEA Mohammed Bin Zayed Al-Nahyan. Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka masjid ini untuk umum pada 28 Februari 2023.

Hilmi Harsaputra
Menyukai bidang sosial-hukum, sosial-budaya, geografi, dan astronomi.

Latest articles