ENSIPEDIA.ID, Jember – Rohana Abdullah, salah seorang anak kandung dari TKW asal Indonesia yang ditelantarkan saat masih bayi. Ia dibesarkan oleh warga Malaysia keturunan China yang bernama Chee Hoi Lan.
Kasus ini mencuat setelah Rohana mengalami kendala saat menempuh pendidikannya karena tidak memiliki identitas. Hal tersebut kemudian mendapatkan respon dari Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yakoob. Yakoob berjanji akan membantu Rohana mendapatkan kartu identitas kewarganegaraan Malaysia.
“Insya Allah demi masa depan Rohana, saya akan bantu beliau mendapatkan identitas kewarganegaraan dan kartu tanda pengenal,” ujar Ismail dalam unggahan di akun Instagram resminya
Perdana Menteri Malaysia tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Chee karena atas jasanya yang merawat Rohana Abdullah hingga saat ini
“Buat Chee Hoi Lan, terima kasih. Salam hormat juga dari saya karena menjaga Rohana, dengan penuh kasih sayang tanpa batas,” tuturnya di keterangan unggahan di akun Instagram resminya
Rohana dibuang oleh Ibu kandungnya yang berwarganegara Indonesia saat masih berusia dua bulan. Kemudian, Rohana dirawat oleh Chee Hoi Lan yang merupakan guru TK di sekolah tempat ibu kandung Rohana bekerja sebagai petugas kebersihan.
Chee yang kini berusia 83 tahun tersebut membesarkan Rohana seperti anaknya sendiri, meskipun terdapat perbedaan ras dan agama. Sang Ibu tiri bahkan mendukung keyakinan Rohana, hal tersebut dibuktikan dengan disekolahkannya anak tersebut ke sekolah agama Islam.
“Aku mencintainya seperti anakku sendiri. Sejak [dia] kecil, saya memastikan dia makan makanan halal dan menjalankan ibadah sebagai seorang Muslim hingga hari ini,” ujar Chee, kepada Harian Metro Malaysia.
Ia juga ingin menyaksikan anak asuhnya tersebut menikah sebelum mati, “”Tapi sebelum aku mati, aku ingin melihatnya menikah, sukses, dan bahagia. Saya lega karena sepanjang hidupnya, saya memastikan bahwa dia hidup sebagai seorang Muslim dan akan tetap begitu selamanya,” kata Chee, seperti dilansir dari Harian Metro Malaysia.
Rohana berjanji akan tetap menyayangi ibu angkatnya yang ia panggil dengan sebutan laosi(guru, dalam bahasa Mandarin) meskipun suatu saat nanti ia akan berpisah dan memiliki keluarga sendiri.