ENSIPEDIA.ID – Tahun 2022 merupakan akhir dari masa kejayaan China sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Menurut laporan World Population Review (WPR) per 18 Januari 2023, populasi India mencapai 1,423 miliar penduduk, lebih tinggi dibandingkan negara China.
Disalipnya China sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia disebabkan oleh penurunan penduduk di Negeri Tirai Bambu tersebut. Menurut Data Biro Statistik Nasional China akhir tahun 2022, populasi China turun 850 ribu penduduk dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemicu dari berkurangnya populasi di China diakibatkan oleh adanya fenomena resesi seks. Secara umum, resesi seks tidak hanya menyerang China semata, ada banyak negara maju di dunia yang juga sedang dihantui oleh fenomena tersebut.
Mengenal Resesi Seks
Berdasarkan artikel yang terbit dalam jurnal The Atlantic bertajuk “What causing the sex recession?”, istilah resesi seks adalah penurunan rata-rata jumlah aktivitas seksual yang dialami suatu negara sehingga menyebabkan tingkat kelahiran yang rendah.
Keengganan warga untuk menikah dan memperoleh keturunan juga menjadi salah satu sebab dari terjadinya resesi seks. Kembali ke China, warga negara memilih untuk hanya memiliki satu anak atau tidak sama sekali. Keengganan tersebut disebabkan oleh para calon orang tua di China yang sadar akan biaya hidup yang mencekik.
Dampaknya, pada tahun 2021, China mencetak rekor angka kelahiran terendah sejak tujuh dekade ke belakang.
Resesi Seks yang Mengancam Ekonomi
Penurunan penduduk rupanya hal yang funadamental untuk diatasi oleh beberapa negara. Hal ini diakibatkan karena resesi seks juga bisa mempengaruhi perekonomian suatu negara. Misalnya bisa mengakibatkan depresi ekonomi.
Akan ada suatu masa ketika suatu negara mengalami kekurangan orang-orang produktif. Hal tersebut bisa berakibat pada lesunya perekonomian.
Ulasan dari McKinsey & Company mengungkapkan bahwa resesi seks bisa menghasilkan kondisi lonely economy. Lonely economy yaitu situasi menggambarkan kegiatan ekonomi yang didorong oleh masyarakat yang cenderung hidup menyendiri.
“Pergeseran demografis yang signifikan ini mengubah pola permintaan,” tulis Mckinsey.
Negara-Negara yang Dihantui Resesi Ekonomi
Selain China, ada banyak negara di dunia yang sedang dihantui oleh datangnya resesi seks.
Seperti yang diketahui, Jepang sejak dulu mengalami masalah terkait keengganan warganya untuk menjalani pernikahan. Begitu pula dengan negara tetangganya, yaitu Korea Selatan.
Resesi seks juga menyerang negara tentangga Indonesia, yaitu Singapura. Rata-rata bayi yang dilahirkan oleh wanita di negara tersebut hanyalah 1,2 yang jauh di bawah rata-rata global di angka 2,3.
Sebagai negara adidaya di dunia, Amerika Serikat juga sedang menghadapi badai resesi seks. Peneliti di sana mengungkapkan bahwa tren minat untuk berhubungan seks turun dibandingkan dekade sebelumnya. Laporan dari The Washington Post bahkan menyebut adanya “kekeringan seks hebat” di Negara Paman Sam tersebut.