Bukan dengan Menaikkan Harga Rokok, Ini Cara Selandia Baru Perang Melawan Tembakau

KATA ENSIPEDIA – Rokok merupakan komoditas yang memiliki dua sisi yang saling bersebrangan. Rokok menjadi industri yang menjanjikan dan penyumbang pajak yang besar. Di balik itu, rokok memiliki dampak kesehatan yang cukup serius. Maka dari itu, pro kontra pelarangan rokok masih menjadi topik perdebatan yang panas.

Indonesia sendiri saat ini berusaha mengendalikan konsumsi rokok masyarakatnya. Untuk mengurangi tingkat konsumsi, pemerintah Indonesia baru-baru ini memutuskan untuk menaikkan harga rokok melalui tarif cukai hasil tembakau (CHT).

Undang-Undang Rokok di Selandia Baru

Berbeda dengan kebijakan di berbagai dunia, pemerintah Selandia Baru berusaha mengendalikan konsumsi rokok dengan membuat skema satu generasi bebas rokok. Akan ada satu generasi di Selandia Baru yang dilarang membeli rokok. Generasi tersebut nantinya akan mengurangi tingkat konsumsi rokok dan menekan angka kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh asap rokok.

Setiap tahunnya ada 5000 orang di Selandia Baru yang meninggal akibat rokok. Hal ini menjadi dasar pemerintah dalam mencegah kematian berlanjut akibat rokok.

Pemerintah Selandia Baru akhirnya mengesahkan Undang-Undang tentang Lingkungan Bebas Asap Rokok yang memperkenalkan generasi bebas rokok. UU tersebut disahkan pada 13 Desember 2022 lalu.

Prinsip dari skema ini ialah melarang produsen rokok untuk menjual tembakau kepada anak yang lahir pada tahun 2009 atau setelahnya. Generasi ini akan dilindungi oleh undang-undang sehingga menciptakan satu generasi a smokefree cohort.

Generasi Bebas Rokok di Selandia Baru

Kebijakan membuat generasi teesebut ditengarai oleh produsen rokok banyak yang mempengaruhi anak-anak untuk mengonsumsi rokok. Tentu saja karena rokok memiliki zat yang bersifat adiktif sehingga rokok akan sangat mudah menjadi bahan konsumsi yang berkepanjangan.

Menurut penelitian Fong et al. dari University of Waterloo, Kanada menguraikan bahwa sebagian besar orang menyesali dirinya merokok. Mereka juga mengatakan bahwa jika diberi kesempatan kedua, maka mereka tidak ingin mencoba rokok lagi.

Maka dari itu, pemerintah Selandia Baru mencoba membuat satu generasi tanpa pernah mengenal rokok. Kebijakan ini didukung pula oleh masyarakat Selandia Baru.

Langkah Berani Selandia Baru

Melihat negara lain yang hanya memberikan batas usia pembelian rokok atau memasang kampanye-kampanye layanan masyarakat, Selandia Baru malah bertindak lebih berani.

Langkah ini diambil bukan untuk menghalangi kebebasan rakyatnya, melainkan untuk melindungi kebebasan tersebut. Pelarangan ini sama dengan pelarangan mengemudi saat mabuk yang juga sama-sama berisiko.

Kebijakan tersebut hanya menghapus akses remaja ke produk yang membuat kecandungan dan berdampak negatif.

Harga Rokok di Selandia Baru

Kebijakan ini juga berjalan dengan kebijakan lain, yaitu mengurangi kandungan nikotin di dalam rokok dan mempersedikit gerai ritel yang menjual tembakau.

Meningkatkan harga rokok rupanya sudah tidak efektif lagi diterapkan di Selandia Baru. Harga rokok di Selandia Baru sudah sangat tinggi.

Dari data GoodStats, harga rokok di Selandia Baru menjadi yang termahal kedua di dunia. Harga rokok berisi 20 batang di sana mencapai 23,46 USD atau mencapai Rp350.000.***

Latest articles