ENSIPEDIA.ID, Salatiga – Belakangan ini berbagai media sosial dihebohkan dengan bocornya rincian harga perkiraan sendiri (HPS) pengadaan pemeliharaan alat elektronik Gedung Mako Satkomlek TNI. Netizen menganggap banyak sekali keanehan terutama pada alat elektronik dan harga yang tertera dalam rincian tersebut.
Pada rincian tersebut terdapat berbagai hardware komputer yang sangat jauh di bawah standar komputer di zaman sekarang. Seperti adanya permintaan RAM DDR2 dan DDR3 dimana kini hampir seluruh komputer menggunakan RAM DDR4. Kemudian Motherboard dan kartu grafis atau VGA yang tertera juga sangat ketinggalan zaman.
Tak hanya hardware yang lawas, harga yang tertera dalam HPS tersebut juga cukup mengherankan. Tiap hardware dihargai sangat tinggi bahkan hingga 15x lipat dari harga yang beredar di pasaran.

Menurut informasi dari LPSE Mabes TNI, proyek pengadaan elektronik tersebut kini telah dimenangkan oleh CV. Mega Sinar Pratama dengan biaya final mencapai 67 juta rupiah.
Tentunya daftar HPS tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi para netizen. Muncul berbagai pertanyaan perihal apakah ada indikasi penggelembungan dana alias mark-up, atau Satuan Komunikasi dan Elektronika TNI tidak paham perihal spesifikasi hardware dan harga yang tertera di pasaran.
Kenaikan harga dalam HPS sebenarnya cukup wajar karena jika HPS yang ditetapkan terlalu rendah, tidak ada penyedia barang dan jasa yang berminat untuk mengikuti lelang pengadaan karena kurang menguntungkan. Namun dari daftar HPS TNI tersebut kenaikan harga sangat tinggi hingga dalam batas tak wajar.