ENSIPEDIA. ID, KENDAL – Seorang wanita berusia 32 tahun asal Missouri, Amerika Serikat mengklaim pelurus rambut L’Oreal yang telah ia gunakan selama beberapa tahun menjadi dalang dibalik kanker rahim yang menggerogoti tubuhnya.
Wanita tersebut bernama Jennifer Mitchell yang telah menggunakan produk L’Oreal sejak tahun 2000. Berselang 18 tahun, dirinya didiagnosis menderita kanker rahim oleh dokter. Kini, dia menggugat L’Oreal dan meminta ganti rugi berupa uang serta membayar seluruh perawatan medis dirinya.
Sementara itu, pengacara Mitchell yaitu Diandra Debrose Zimmerman mengatakan ada beberapa klien yang mengeluhkan hal serupa. Ia menyebut banyaknya kasus tersebut datang dari paparan zat kimia berbahaya di produk L’Oreal.
Menurutnya, akan ada banyak lagi klien yang datang dengan keluhan serupa yang juga memberikan tuntutan pada L’Oreal.
“Banyak wanita akan maju dalam beberapa minggu dan bulan mendatang untuk meminta pertanggungjawaban,” sebutnya, dikutip dari Reuters, Rabu (26/10/2022).
Dalam gugatannya, Mitchell menyebut L’Oreal tidak memberitahu terdapat flatat, salah satu bahan kimia pemicu kanker dalam produk pelurus rambutnya. Hal inilah yang kemudian jika digunakan berkepanjangan akan menganggu endokrin dan membuat hormon tidak seimbang.
Dalam besaran angka kasus yang ditemukan di Amerika Serikat, kanker rahim lebih sering terjadi di kalangan perempuan kulit hitam. Begitu pula dengan kasus kematian akibat penyakit mengerikan tersebut.
Disebut, perempuan kulit hitam cenderung lebih sering menggunakan produk pelurus rambut. Mereka melakukannya karena tuntutan standar kecantikan yang terdapat di masyarakat.
“Perusahaan mendapatkan keuntungan secara signifikan dari perilaku tidak etis dan ilegal yang menyebabkan penggugat membeli dan terbiasa menggunakan produk yang berbahaya dan cacat,” kata Mitchell dalam gugatannya.