Depo Plumpang Bakal Dipindahkan, Pengamat: Menteri BUMN Mengalah Demi 2024

ENSIPEDIA.ID, Jember – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memutuskan untuk merelokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Depo Plumpang akibat dari insiden kebakaran pada Jumat (3/3/2023.

“Kami juga sudah merapatkan bahwa kilang (depo) akan kita pindah ke tanah Pelindo, ya. Kilang akan pindah ke tanah Pelindo,” kata Erick Thohir dalam keterangan melalui video, Senin (6/3/2023).

Meskipun demikian, mantan Presiden Inter Milan itu tidak menyebutkan secara spesifik terkait di mana lokasi tanah milik Pelindo yang akan digunakan sebagai tempat relokasi TBBM Plumpang.

Menanggapi pernyataan dari Menteri BUMN tersebut, Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yuwono Yoga menyarankan agar pemerintah untuk tetap mempertahankan depo Plumpang karena pembangunan depo Bahan Bakar Minyak (BBM) di Plumpang pada 1974 tersebut sudah sesuai Rencana Induk Djakarta 1965-1985.

Selain itu, ia juga meminta kepada Erick Thohir beserta jajarannya untuk memikirkan matang-matang terkait wacana relokasi depo Plumpang lantaran akan memakan biaya yang sangat besar. Bahkan diperkirakan mencapai triliunan.

“Perlu kajian matang, status lahan harus milik Pertamina, membangun infrastrukturnya baik perpipaan, tangki kilang yang perlu waktu lama, serta pembiayaan yang jelas apakah dari Pertamina atau APBN, Investor atau utang, itu biayanya bisa triliunan rupiah. Menteri BUMN ngalah demi 2024,” ujarnya, seperti dilansir dari IDN Times.

Nirwono menyebutkan bahwa kebakaran plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) itu menjadi momentum yang pas untuk menata ulang depo Plumpang karena merupakan aset penting negara.

“Dengan demikian demikian permukiman padat yang notabene melanggar tata ruang harus ditertibkan dan ditata kembali, ditetapkan jarak aman ideal objek penting tersebut dan membenahi permukiman padat menjadi kawasan hunian vertikal terpadu,” ungkapnya.

Ia juga menilai bahwa pemerintah hanya memiliki waktu 1 hingga 2 minggu untuk memberikan kepastian kepada warga sekitar terkait penataan ulang depo Plumpang

“Jika gagal memanfaatkannya, bisa dipastikan warga kembali ke lokasi, membangun rumahnya, dan permukiman kembali memadat,” imbuhnya.

Insiden dari kejadian depo Plumpang ini diketahui telah memakan korban jiwa sebanyak 15 orang dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

 

Ubay Muzemmil
Gak tau mau ditulis apa

Latest articles