ENSIPEDIA. ID, KENDAL – KTT G20 Bali akhirnya telah berhasil diselenggarakan. Konferensi yang digelar selama dua hari itu berlangsung secara meriah dan meninggalkan berbagai cerita menarik. Apa saja, ya?
Para Pemimpin Kenakan Batik saat Makan Malam

Sesi makan malam hari pertama KTT G20 Bali berlangsung cukup menarik. Para pemimpin dunia terlihat mengenakan pakaian khas Indonesia, batik. Mereka datang pukul 19.00 WITA di Garuda Wisnu Kencana dan disambut oleh Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana yang kompak berpakaian adat Bali.
Batik yang dikenakan juga beragam. Seperti Presiden China Xi Jinping yang mengenakan batik bernuansa biru gelap dengan bunga-bunga kuning. Kemudian Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga tampak kece dengan batiknya yang berwarna merah muda terang.
Sementara itu, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan kompak tetap mengenakan pakaian khas Timur Tengah.
Rangkul-Senyum Retno Marsudi dan Sri Mulyani

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak bahagia ketika Presiden Jokowi mengetuk palu tanda penutupan KTT G20 Bali. Keduanya terlihat saling merangkul tepat di belakang Presiden Jokowi.
‘Dua srikandi’ itu bangga telah berhasil menyukseskan KTT G20 yang selama ini jadi perhatian masyarakat. Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga melakukan prosesi serah terima presidensi G20 kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.
Konferensi Hasilkan Deklarasi

Berkumpulnya 17 pemimpin negara dan 3 perwakilan dalam KTT G20 Bali 2022 berhasil menyepakati sebuah deklarasi yang diberi nama G20 Bali Leaders Declaration. Deklarasi itu berisi total 52 paragraf, tetapi ada satu poin yang memicu perdebatan kala membahasnya. Poin itu berisi tentang Perang Rusia dan Ukraina.
“Diskusi mengenai hal ini berlangsung sangat alot sekali dan akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi, yaitu condemnation (kecaman) perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, melanggar integritas wilayah,” kata Jokowi dalam konferensi pers, Rabu (16/11/2022) kemarin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa bangganya setelah berhasil menyelenggarakan KTT G20 yang awalnya diragukan banyak pihak.
“Kepemimpinan Indonesia berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G20, G20 Bali Leader Declaration yang awalnya diragukan banyak pihak. Deklarasi terdiri atas 52 paragraf,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers usai menutup KTT G20, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
Para pemimpin negara juga berdiskusi tentang bagaimana kondisi energi dunia kedepannya. Mereka menyepakati untuk mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan investasi inklusif.
“Kami bertemu pada saat krisis iklim dan energi, di tengah tantangan geopolitik. Kita juga sedang mengalami volatilitas harga dan pasar energi serta gangguan dalam pasokan energi. Kami menggarisbawahi urgensi untuk mengubah dan mendiversifikasi sistem energi dengan cepat, ketangguhan dan keamanan energi serta stabilitas pasar, dengan mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan investasi inklusif. Kami menekankan pentingnya memastikan bahwa permintaan energi global diimbangi oleh pasokan energi yang terjangkau,” mengutip paragraf yang mengawali poin ke-11 dokumen Deklarasi Bali.
Ada pula poin yang membahas mengenai praktik korupsi dan pencucian uang. Para pemimpin G20 sepakat untuk tidak memberi celah untuk siapa saja yang melakukan korupsi, penyuapan dan pencucian uang. Mereka menekankan kepada seluruh kepala negara untuk ikut memerangi kejahatan ekonomi yang merugikan rakyat dan negara.
“Kami menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas baik bagi sektor publik maupun swasta sebagai hal yang krusial bagian dari upaya pemulihan kolektif,” demikian dikutip dari dokumen Leaders Declaration, Rabu (16/11/2022).
Dokumen lengkap Bali Leaders Declaration dapat diakses di laman situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dengan 1186 halaman yang termuat dalam file PDF.